Wah, malem2 gini gw kebangun dan malah nulis blog. Padahal rabu gw uts SKO. Yah, sudahlah, ga tau kenapa insting nulis gw lagi kenceng (walaupun dari dulu juga isinya sampah ..)
Malem ini gw pengen nulis tentang keperawanan. Sumpah, gw bukan abis mimpi basah. Tanya aja sofa tempat gw ketiduran sama celana dalem gw. Bukan abis nyadar dosa atau merawanin anak orang juga. Anyway, bahasan gw mah pasti dangkal. Gw bukan anak kedokteran yang berkutat ma ginian, atau seorang sosiolog yang paham fenomena terkini. Ini sekedar opini yang sedikit gw selipi sudut pandang ilmiah. Sedikit lho. Sedikit.
Oke, kita mulai dengan arti perawan. Menurut KBBI :
pe•ra•wan 1 n anak perempuan yg sudah patut kawin; anak dara; gadis; 2 a belum pernah bersetubuh dng laki-laki; masih murni (tt anak perempuan): meskipun umurnya 30 tahun, ia masih --; 3 a ki belum digarap (diusik-usik, dijamah tt hutan, daerah, dsb): sebagian besar hutan di pulau itu masih --;
-- kencur anak perempuan yg menginjak dewasa; -- sunti anak perempuan yg mulai jadi gadis (perawan kecil); gadis sunti; perawan kencur; -- tua gadis yg sudah tua dan belum menikah;
me•me•ra•wani v ki mengambil keperawanan seseorang;
ke•pe•ra•wan•an n perihal perawan; kesucian (kemurnian) seorang gadis; kegadisan
nah, disini si Cuma diliat dari sisi perempuan. Tapi karna gw ga mau cari masalah sama kaum feminis, mari kita setarakan. Jadi, yan gw simpulkan dari kbbi, perawan adalah orang yang patut kawin, belum pernah bersetubuh dan belum pernah dijamah. Disini sama sekali ngga nyebut2 selaput dara atau buah cherry. Well, mungkin emang esensi dari keperawanan itu bukan di selaput dara walaupun selaput dara dapat dijadikan parameter yang terkadang ampuh. Oh iya, selaut dara atau hymen sebenernya adalah suatu lipatan selaput lendir yang menutupi pintu liang senggama (introitus vagina), bentuknya biasanya bulat sebagaimana bentuk liang vagina, tetapi ada juga yang seperti bulan sabit (Bentuk semilunar), bahkan ada yang mempunyai Septum (pemisah). Konsistensi selaput dara pun berbeda-beda ada yang kaku sampai yang lunak sekali, letaknya hanya sekitas 1-2 CM dari bibir vagina lubang selaput dara yang masih utuh umumnya hanya dilalui oleh jari kelingking. (http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=978&tbl=biaswanita 23 mar 2010)
Pada umumnya, jika kita melakukan hubungan seksual, selaput ini akan sobek dan menimbulkan luka yang mengeluarkan darah. Ini yang biasanya disebut darah perawan. Tapi, faktanya, selayaknya sebuah organ dalam tubuh manusia, ngga semua selaput dara bisa disama ratain. Ada cewe yang selaput daranya kuat atau cukup elastis sehingga gesekan saat penetrasi ngga cukup kuat buat nyobek. Atau ada yang sangat lemah sehingga benturan sedikit aja bisa bikin sobek. Penyebab sobeknya selaput dara juga ngga mesti penetrasi hubungan seksual. Kecelakaan, terapi medik, benturan, atau jari laknat juga bisa menyebabkan selaput dara sobek. Petting juga bisa menyebabkan sobeknya selaput dara. Kok bisa? Cobain aja kalo berani! Makanya, laen kali kalo petting jangan kebawa napsu, jangan kenceng2, siapa tau cewe lo tipe yang lemah, kalo sobek, bisa panjang tuh ceritanya. Kebanyakan cowo bakal lantang menyerukan cewenya ga perawan kalo pas ML (atau kalo beradab, MP) ga keluar darah. Sebenernya gw rada bingung kenapa cowo2 mesti rewel kaya nenek gw kalo dateng bulan pas mendapati cewenya ga perawan. Toh kalo pun emang masi perawan, tu cewe bakal keilangan keperawanannya gara2 lo MLin kan? What’s the big deal? Kaya… lo mau ngebejatin orang tapi ga mau dibejatin. (yah, kalo sama istri pas MP mah wajar marah kalo baru tau istri lo ternyata ga perawan dan ga ngaku2) Tapi tenang aja si, selaput dara itu organ yang bisa dilacak. Jadi sebenernya lo bisa bawa ke dokter dan cewe lo bakal di cek selaput daranya. Dan bakal ketauan kerusakan selaput daranya emang karna bejat ato kecelakaan ato pengobatan. Gw juga ga ngerti si gimana cara ngeceknya, tapi di kebanyakan rumah sakit di jakarta udah bisa kok. (kok gw bisa tau ginian si.. dasar bejat..)
oke, sekian mengenai selaput dara dan mari kembali ke esensi dari keperawanan. Buat hal ini mah tiap orang pasti beda-beda. Jujur, dulu gw punya presumsi kalo perawan adalah punya selaput dara. Tapi setelah mempelajari fakta2 ilmiahnya, pandangan gw berubah. Menurut gw, keperawanan itu menyangkut tingkah laku dan pengalaman seksual. Menurut gw, cewe yang kehilangan selaput dara karna diperkosa atau dibohongin orang itu adalah perawan. Karna sampe akhir, dia tetep mempertahankan keperawannya. (tapi kalo pas diperkosa taunya dia nikmatin juga, yah, lain lagi itu mah) menurut gw, kehilangan keperawanan ngga cuma karna penetrasi seksual doang. Kalo (maaf) toket lo udah ditoel2, dielus2, diremes2, ato dibejek2 dan lo menikmati itu (intentionally or not) yah, berarti toket lo udah ngga perawan. Begitu pula dengan bagian tubuh lainnya (paha, pantat(dan turunannya), selangkangan, perut, ketek, punggung, leher, bibir, esp vagina) kalo udah di-test drive ama orang dan lo merelakan, diniatin ataupun ngga, yah berarti bagian2 itu udah ga perawan. Tapi dari simpelnya pandangan gw itu, ada beberapa bagian yang menurut gw extraordinary dan akan menjadi pertimbangan gw dalam menilai orang. (yah, sekitaran antara leher-perut dan pinggang-lutut) Jadi sekarang si gw udah ngga terlalu perrmasalahin selaput dara. Maksudnya, kalo emang mau boong, tempel yang baru juga bisa kok. Nah, yang perlu gw tekankan adalah, pandangan gw ini berlaku bagi cewe dan cowo. BUKAN! GW BUKAN BISEX! APALAGI HOMO! NA’UZUBILLAH! Cuma maksudnya, kalo ada cowo yang udah jadi maenan cewe dan dia nikmatin, berarti tu cowo juga udah ga perawan. Sekali lagi gw tekankan, GW BUKAN BISEX! APALAGI HOMO! NA’UZUBILLAH!
Sekarang, yang jadi pertanyaan adalah, gimana jadinya kalo yang menjamah adalah diri kita sendiri? Yah, itu mah ibarat lo tanggung jawab atas diri lo. Yah, lo ga perawan atas diri lo sendiri dan lo mesti ngakuin itu. Mungkin lo bisa nutupin dari orang lain dengan ciamik, tapi kenyataan ga akan berubah, teman.
Ini part 1, besok siang bakal gw lanjutin dengan part 2 yang ngebahas korelasi keperawanan dan interaksi sosial dan cinta.
Selasa, 23 Maret 2010
Selasa, 16 Maret 2010
Tertawa. Menangis. Bangkit. Jatuh. Bersyukur. Menyesal. Menari. Bernyanyi. Berhitung. Berkata. Terjaga. Tertidur. Melihat. Mendengar. Mencium. Bicara. Merasa. Setiap detik. Setetes darah. Setetes keringat. Setetes ludah. Semua hanyalah media untuk kita belajar. Menjadi manusia. Menjadi ciptaan yang sempurna. Menjadi mahluk yang tidak merugi.
Sejak lahir kita sudah mulai belajar. Dari nol. Sejak lahir kita terus mengalami semua. Tidak pernah menyerah. Tidak ada siapapun yang mengajari kita duduk. Membalik badan. Merangkak. Berjalan. Tidak ada siapapun yang mengajari kita do re mi fa so la si do. Teriak. Mengucap. Mendengar. Semua kita dapatkan dari usaha kita sendiri. Aneh? Tidak. Kita datang dengan nikmat yang tak terhitung. Dengan bakat yang tak terbayang. Allah telah memberi segala modal yang kita perlukan. Gw rasa kita ngga butuh yang lainnya lagi.
Entah sejak kapan kita mulai merasa lelah. Jenuh. Malas. Bukan. Kita merasa takut. Takut akan ketidak nyamanan. Takut akan usaha. Takut akan sakit. Sejak sd gw mulai mengenal takut akan kebingungan. Sejak smp gw mulai mengenal takut akan sakit hati oleh lawan jenis. Sejak sma gw mulai mengenal takut tak dianggap.
Barusan gw teringat sebuah dalil yang menyatakan Allah lebih dekat dari urat nadi kita, nyawa kita (QS. 50 : 16). Jika Allah yang memberikan kita semua modal yang kita perlu ada di dekat kita, lebih dekat dari diri kita sendiri, mengapa kita harus takut? Lalu gw teringat sebuah dalil yang mengatakan jika kita mendekati Allah, maka Allah lebih mendekati. Jika kita menjauhi Allah, maka Allah akan lebih jauh. Oh. Gw ngerti. Kenapa gw selalu takut. Kenapa gw ga inget sama keberanian saat gw bayi. Kenapa gw berenti belajar. Bukan modal yang gw bawa sudah habis. Bukan Allah melepas gw gitu aja. Tapi langkah gw yang menjauh dari Allah. Langkah gw yang merusak diri sendiri yang membuat modal gw banyak terbuang percuma. Investasi modal di tempat yang salah yang membuat gw kehilangan banyak modal. Memboroskan modal tanpa manfaat yang membuat gw kehilangan banyak modal. Lalu gw trauma. Lalu gw takut. Lalu gw lupa kalau sumber modal itu ada di dekat gw lebih dekat dari gw sendiri. Gw lupa kalau sumber modal itu ngga akan pernah kehabisan modal dan ngga pernah pelit.
Barusan juga gw sadar kalo segala yang terjadi dalam hidup gw akhir-akhir adalah harta karun. Bokap gw yang banting tulang mengingatkan gw kalo gw punya tanggung jawab dan janji sama dia. Nyokap gw yang menangis saat gw jatuh mengingatkan gw kalo gw punya tempat bersandar yang hangat. Ade gw yang kurang ajar sama gw mengingatkan gw kalo gw belom memberi contoh semestinya sama dia. Temen2 gw yang sering bicara di belakang orang mengingatkan gw untuk menjaga mulut. Temen2 gw yang bisa saling memaafkan mengajarkan gw kalo yang diperlukan dari masa lalu adalah hikmah dan harus dilupakan adalah sakit hati. Temen2 gw, BA, AF, GNDB, yang ada pas gw jatuh mengajarkan gw betapa pentingnya saling menolong. Temen2 gw, HM, HI, yang dulu sangat hangat tapi sekarang menjadi dingin pada gw mengingatkan gw untuk selalu berhati2 bertindak dan selalu introspeksi. Temen gw PPY, yang selalu menghibur gw, mengajarkan gw arti ketulusan. VYG yang bolak balik datang pergi mengjarkan gw kalo setiap orang berhak melakukan apapun dalam hidupnya dan membuat pilihan apapun. Namun jangan ganggu hak orang lain. Dan jangan pernah mengharapkan balasan atau pamrih dari apa yang lo lakukan. Dari sini gw juga belajar kalau gw bisa bangkit, bukan berarti gw ngga akan terpuruk lagi. Dan itu juga buka berarti gw ngga bisa bangkit lagi. Kalau gw bisa bangkit, bukan berarti gw bisa berjalan kembali menjauhi Allah.
Sering kali, gw terlalu panas, emosi, takut, atau terburu2 melihat suasana. Sehingga hikmah2 yang dapat gw serap menguap tanpa gw sadari. Yang tersisa hanyalah prespektif dan prasangka buruk. Kenyataannya, gw terlalu jauh dari Allah sehingga ketika sebuah investasi gw gagal, gw akan berhenti menjadi pelaku pasar padahal tujuan gw bahkan belum tercapai sedikitpun.
Dari semua ini gw menyadari bahwa logika akan membawa kita pada pelajaran2 yang sangat berharga. Namun hati yang dapat menjaga logika itu tetap jernih dan selektif
Ini Cuma pengalaman gw. Ngga ada kesimpulan dan penutup dari tulisan ini. Karna itu semua ada dikepala dan hati kita masing-masing.
Sejak lahir kita sudah mulai belajar. Dari nol. Sejak lahir kita terus mengalami semua. Tidak pernah menyerah. Tidak ada siapapun yang mengajari kita duduk. Membalik badan. Merangkak. Berjalan. Tidak ada siapapun yang mengajari kita do re mi fa so la si do. Teriak. Mengucap. Mendengar. Semua kita dapatkan dari usaha kita sendiri. Aneh? Tidak. Kita datang dengan nikmat yang tak terhitung. Dengan bakat yang tak terbayang. Allah telah memberi segala modal yang kita perlukan. Gw rasa kita ngga butuh yang lainnya lagi.
Entah sejak kapan kita mulai merasa lelah. Jenuh. Malas. Bukan. Kita merasa takut. Takut akan ketidak nyamanan. Takut akan usaha. Takut akan sakit. Sejak sd gw mulai mengenal takut akan kebingungan. Sejak smp gw mulai mengenal takut akan sakit hati oleh lawan jenis. Sejak sma gw mulai mengenal takut tak dianggap.
Barusan gw teringat sebuah dalil yang menyatakan Allah lebih dekat dari urat nadi kita, nyawa kita (QS. 50 : 16). Jika Allah yang memberikan kita semua modal yang kita perlu ada di dekat kita, lebih dekat dari diri kita sendiri, mengapa kita harus takut? Lalu gw teringat sebuah dalil yang mengatakan jika kita mendekati Allah, maka Allah lebih mendekati. Jika kita menjauhi Allah, maka Allah akan lebih jauh. Oh. Gw ngerti. Kenapa gw selalu takut. Kenapa gw ga inget sama keberanian saat gw bayi. Kenapa gw berenti belajar. Bukan modal yang gw bawa sudah habis. Bukan Allah melepas gw gitu aja. Tapi langkah gw yang menjauh dari Allah. Langkah gw yang merusak diri sendiri yang membuat modal gw banyak terbuang percuma. Investasi modal di tempat yang salah yang membuat gw kehilangan banyak modal. Memboroskan modal tanpa manfaat yang membuat gw kehilangan banyak modal. Lalu gw trauma. Lalu gw takut. Lalu gw lupa kalau sumber modal itu ada di dekat gw lebih dekat dari gw sendiri. Gw lupa kalau sumber modal itu ngga akan pernah kehabisan modal dan ngga pernah pelit.
Barusan juga gw sadar kalo segala yang terjadi dalam hidup gw akhir-akhir adalah harta karun. Bokap gw yang banting tulang mengingatkan gw kalo gw punya tanggung jawab dan janji sama dia. Nyokap gw yang menangis saat gw jatuh mengingatkan gw kalo gw punya tempat bersandar yang hangat. Ade gw yang kurang ajar sama gw mengingatkan gw kalo gw belom memberi contoh semestinya sama dia. Temen2 gw yang sering bicara di belakang orang mengingatkan gw untuk menjaga mulut. Temen2 gw yang bisa saling memaafkan mengajarkan gw kalo yang diperlukan dari masa lalu adalah hikmah dan harus dilupakan adalah sakit hati. Temen2 gw, BA, AF, GNDB, yang ada pas gw jatuh mengajarkan gw betapa pentingnya saling menolong. Temen2 gw, HM, HI, yang dulu sangat hangat tapi sekarang menjadi dingin pada gw mengingatkan gw untuk selalu berhati2 bertindak dan selalu introspeksi. Temen gw PPY, yang selalu menghibur gw, mengajarkan gw arti ketulusan. VYG yang bolak balik datang pergi mengjarkan gw kalo setiap orang berhak melakukan apapun dalam hidupnya dan membuat pilihan apapun. Namun jangan ganggu hak orang lain. Dan jangan pernah mengharapkan balasan atau pamrih dari apa yang lo lakukan. Dari sini gw juga belajar kalau gw bisa bangkit, bukan berarti gw ngga akan terpuruk lagi. Dan itu juga buka berarti gw ngga bisa bangkit lagi. Kalau gw bisa bangkit, bukan berarti gw bisa berjalan kembali menjauhi Allah.
Sering kali, gw terlalu panas, emosi, takut, atau terburu2 melihat suasana. Sehingga hikmah2 yang dapat gw serap menguap tanpa gw sadari. Yang tersisa hanyalah prespektif dan prasangka buruk. Kenyataannya, gw terlalu jauh dari Allah sehingga ketika sebuah investasi gw gagal, gw akan berhenti menjadi pelaku pasar padahal tujuan gw bahkan belum tercapai sedikitpun.
Dari semua ini gw menyadari bahwa logika akan membawa kita pada pelajaran2 yang sangat berharga. Namun hati yang dapat menjaga logika itu tetap jernih dan selektif
Ini Cuma pengalaman gw. Ngga ada kesimpulan dan penutup dari tulisan ini. Karna itu semua ada dikepala dan hati kita masing-masing.
Sabtu, 13 Maret 2010
Jumat, 05 Maret 2010
12.19
sejam yang lalu gw baru aja mendeklarasikan bahwa gw menyerah dalam pertempuran melawan antena besok. menyerah sebelum berperang si, tapi mendingan gini dari pada udah keburu perang dan mendapat banyak kerugian perang dan tetap kalah.
gw iseng nyalain tv. ngga ada film bagus. sumpah. cuma ada drama korea di indosiar. gw bukan pecinta drama. apalagi drama korea. malah, biasanya gw tidur kalo nonton drama. (kecuali beberapa drama yang emang outstanding dan keren abis)
tapi ternyata film drama barusan termasuk yang outstanding. film realistis. alurnya bikin mikir. dan ngga cengeng. gw paling males nonton film yang isinya cinta bla bla bla, haru bla bla bla, nangis bla bla bla, atau sejenisnya. yah, di film barusan emang ada si dikit, tapi ngga lebay dan penempatannya pas.
ada 4 kisah dalam 1 film itu: cowo1, pemadam kebakaran yang ngga berani ngelamar pacarnya, cowo2, pengangguran yang diputusin pacarnya yang masih sayang banget ma dia, cewe bisu dengan muka cacat yang punya pengagum, wanita karir bersuami beranak satu yang sukses, supersibuk namun ternyata menderita kangker. (ga tau kangker apaan) judul film nya pake bahasa korea, jadi gw ga ngerti tu judul bacanya apaan. kalo film yang banyak x nya kan disebut film "xxx" maka judul ni film banyak buletannya anggep aja film "ooo". (ini gw bukan lagi ngaku secara ngga langsung kalo gw suka nonton bokep ya! iyah, pernah si, beberapa kali, tapi itu mah dulu, taunan yang lalu. percayalah. saya sudah bukan orang bejat.)
sisnopsisnya gini:
cowo1 yang berprofesi sebagai pemadam kebakaran, ngga pernah punya keberanian buat ngelamar pacarnya. padahal adik si pacar, udah minta dipanggil adik ipar. si cowo selalu mendahulukan kerjaannya dan menempatkan si pacar di posisi kedua. setelah pasangan ini berantem, si cowo akhirnya mutusin buat beli cincin dan ngelamar pacarnya. sialnya, beberapa saat sebelum pacarnya sampe ke tempat janjian, si cowo1 keburu dapet panggilan karna ada kebakaran. si cowo1 yang berdedikasi sama pekerjaannya akhirnya cabut dan lamaran ngga pernah terjadi. dan ngga akan pernah terjadi. silahkan tebak kenapa.
cowo2 adalah pengangguran yang kerja serampangan ngga pasti. pacarnya yang udah jenuh banget akhirnya minta putus. tujuannya biar si cowo2 lebih serius nyari kerjaan. gw rasa si cowo2 punya jiwa pengusaha yang cukup bagus. dia bukannya nyari kerja, malah bikin agen perpisahan setelah terinspirasi dengan seorang wanita yang tiba2 minta tolong ma dia buat mutusin pacarnya dari telpon umum. jujur, gw salut ma idenya. jadilah dia kerjaannya nyampein pesen2 orang2 yang pengen putus sama pacarnya tapi ngga sanggup nyampein sendiri.
cewe bisu cacat yang notabene adalah adik pacar cowo1, adalah seorang badut di sebuah taman ria. tiap hari ada cowo yang sengaja dateng ke taman ria itu cuma buat nyari ni badut. cowo ini, mulai kagum dan mempunyai harapan sama ni badut walaupun dia ngga tau isi ni badut gmn. mulai dari sombong2an, lucu2an, mesra2an udah lewat sampe akhirnya ni badut dan cowo pengagum janjian buat ketemu dengan catatan si badut mesti nunjukin tampang aslinya. di malam mereka ketemuan, si cewe bisu cacat beneran nunjukin tampang aslinya. dia cacat di pipi kaya luka bakar gitu. dan dengan ditutup make up, sumpah, ni cewe cakep gila! si cewe terus dilukis sama cowo pengagum. begitu selesai, si cewe cabut ke toilet, ngapus make up sampe semua cacatnya keliatan terus balik dan minta dilukis. menurut gw si dengan cacat itu pun, ni cewe masih cakep. (ini masalah selera, bung!) si cowo ilfil tapi dengan sempurna ngga nunjukin sama sekali. dia terus ngelukis ni cewe dan tetap ngga masukin cacat tu cewe dalam lukisannya. dia cuma bilang kalo dia mesti nerusin sekolah ke luar negri. dan masih tersenyum dengan sangat hangat.
yang terakhir adalah seorang wanita karir sukses beranak 1 berumur 6-8 taun. karna sibuknya dia dan suaminya, anaknya ngga pernah dapet kasih sayang ortu. sampe suatu ketika ni ibu nabrak pas nyetir mobil dan dirawat dirumah sakit. pas dirawat inilah baru ketauan kalo ternyata dia mengidap kangker. jadi, walaupun dia ngga luka apa karna kecelakaan, dia tetep mesti dirawat. suami istri ini berusaha nutupin dari anaknya. tapi yah, akhirnya bocor juga. yang unik adalah, saat si ibu dirawat, barulah keluarga ini utuh. si anak menjadi lebih ceria dan dewasa, si ayah lebih perhatian dan sabar, si ibu yaa si ibu. mereka bisa saling ada dan saling ngisi satu sama lain. sayangnya ini ngga berlangsung lama karna kenyataannya kangker si ibu terlambat diketahui dan udah parah dan akhirnya meninggal.
whew... setelah gw baca lagi, kayanya sinopsis yang gw bikin ngga jauh beda sama cerita drama lain. tapi kalo lo nonton, lo pasti ngerasa kalo ini beda. yah, gw bukan penulis yang bagus juga si..
gw sendiri merasa tertohok dengan film ini. dari tiap kisah, gw bener2 merasa kalo gw ngga bersyukur. dari kisah 1, gw jadi sadar kalo dulu, gw punya pacar yang bener2 sayang ma gw, mau ngerelain apa aja buat gw, nerima busuk2nya gw, mau berusaha deket ma keluarga gw, keluarganya dia mau nerima gw, dll. tapi ternyata malah gw sia-siain. dan sama kaya cowo1 tadi, semuanya udah ngga bisa diulang. walaupun berbeda dari cowo1, sekarang si gw masi punya nyawa. yah, sudah lah, mungkin Allah punya rencana lain. toh sekarang gw ga nyari pacar. gw nyari calon istri. makanya gw si ga keburu2.
dari kisah 2 gw sadar kalo gw ngga punya prestasi. ngga ada yang bisa gw kasih ke siapapun. kalo di film masalah uang dan pekerjaan, mungkin di gw masalah prestasi dan hasil kuliah. gw jadi tertohok karna gw baru aja nyerah kuis antena. ngga ada usahanya amat!
dari kisah 3 gw jadi sadar kalo gw udah dikasih banyak kelebihan dan nikmat. pun, gw tetep ngerasa ada yang kurang. ngerasa ngga puas. ngerasa gw masih berhak buat lebih. sebenernya ini mungkin bagus buat memotivasi gw berprestasi tapi ngga buat memacu gw berpikir hidup ngga adil. yang penting sekarang kayanya gw mesti bersyukur dan memperhatikan kelebihan2 gw biar bisa gw pake sebagai alat berprestasi. sukur2 kalo ntar gw bisa bantuin orang yang ngga seberuntung gw. gw jadi inget ada guru gw yang pernah bilang "lihat apa yang ada di atas mu saat siang dan sore. lihat apa yang ada dibawah mu saat pagi dan malam"
dari kisah terakhir gw sadar kalo gw punya keluarga lengkap. selalu ada buat satu sama lain. selalu berkorban buat satu sama lain. gw punya bokap yang mati2an ngehidupin keluarga, nyokap yang banting tulang ngerawat anak2, kakak yang memotivasi gw, asik yang mandiri, dan adik bayi yang selalu bikin semua orang ketawa.
btw, terlepas dari obrolan mengenai film ini, beberapa hari terakhir kayanya ada kesalahan gw lakukan. ngga tau kenapa HM kayanya pundung ma gw. ngga tau si dia emang lagi ada masalah atau emang gw yang salah. kalo emang lagi ada masalah, yah, semoga cepet selesai. kalo emang gw yang salah, mmm... duh, gw ga jago ice breaking nih.... btw, inikan maret, hmm...
kalo dipikir, kurang sempurna apa hidup gw dulu. keluarga lengkap, pacar super, temen2 setia, kecukupan finansial, bahkan sodara2 yang perduli banget! semuanya ada. tapi yang gw inget, sedikit banget gw bersukur sama Allah. sedikit banget gw ikhlas dengan semua itu. justru gw selalu meminta lebih. mungkin kalo lo nyari penggambaran manusia busuk serakah yah, gw lah orangnya. dan sepertinya kata2 Allah benar, sekarang semuanya sedikit bergeser. ngga ada lagi pacar sempurna. bonyok mesti tinggal nun jauh di medan. ade gw mulai ngga percaya sama gw. kaka gw merit dan ikut suami ke singapur. temen2 mencar. sodara mulai sibuk dengan urusan masing2. walau sesekali sitkon dulu kembali terwujud. tapi gw rasa gw harus mulai bersyukur dan ikhlas sebelum semuanya hilang sepenuhnya.
nb: buat bapak, semoga cepet sembuh ya pak...
01.22
sejam yang lalu gw baru aja mendeklarasikan bahwa gw menyerah dalam pertempuran melawan antena besok. menyerah sebelum berperang si, tapi mendingan gini dari pada udah keburu perang dan mendapat banyak kerugian perang dan tetap kalah.
gw iseng nyalain tv. ngga ada film bagus. sumpah. cuma ada drama korea di indosiar. gw bukan pecinta drama. apalagi drama korea. malah, biasanya gw tidur kalo nonton drama. (kecuali beberapa drama yang emang outstanding dan keren abis)
tapi ternyata film drama barusan termasuk yang outstanding. film realistis. alurnya bikin mikir. dan ngga cengeng. gw paling males nonton film yang isinya cinta bla bla bla, haru bla bla bla, nangis bla bla bla, atau sejenisnya. yah, di film barusan emang ada si dikit, tapi ngga lebay dan penempatannya pas.
ada 4 kisah dalam 1 film itu: cowo1, pemadam kebakaran yang ngga berani ngelamar pacarnya, cowo2, pengangguran yang diputusin pacarnya yang masih sayang banget ma dia, cewe bisu dengan muka cacat yang punya pengagum, wanita karir bersuami beranak satu yang sukses, supersibuk namun ternyata menderita kangker. (ga tau kangker apaan) judul film nya pake bahasa korea, jadi gw ga ngerti tu judul bacanya apaan. kalo film yang banyak x nya kan disebut film "xxx" maka judul ni film banyak buletannya anggep aja film "ooo". (ini gw bukan lagi ngaku secara ngga langsung kalo gw suka nonton bokep ya! iyah, pernah si, beberapa kali, tapi itu mah dulu, taunan yang lalu. percayalah. saya sudah bukan orang bejat.)
sisnopsisnya gini:
cowo1 yang berprofesi sebagai pemadam kebakaran, ngga pernah punya keberanian buat ngelamar pacarnya. padahal adik si pacar, udah minta dipanggil adik ipar. si cowo selalu mendahulukan kerjaannya dan menempatkan si pacar di posisi kedua. setelah pasangan ini berantem, si cowo akhirnya mutusin buat beli cincin dan ngelamar pacarnya. sialnya, beberapa saat sebelum pacarnya sampe ke tempat janjian, si cowo1 keburu dapet panggilan karna ada kebakaran. si cowo1 yang berdedikasi sama pekerjaannya akhirnya cabut dan lamaran ngga pernah terjadi. dan ngga akan pernah terjadi. silahkan tebak kenapa.
cowo2 adalah pengangguran yang kerja serampangan ngga pasti. pacarnya yang udah jenuh banget akhirnya minta putus. tujuannya biar si cowo2 lebih serius nyari kerjaan. gw rasa si cowo2 punya jiwa pengusaha yang cukup bagus. dia bukannya nyari kerja, malah bikin agen perpisahan setelah terinspirasi dengan seorang wanita yang tiba2 minta tolong ma dia buat mutusin pacarnya dari telpon umum. jujur, gw salut ma idenya. jadilah dia kerjaannya nyampein pesen2 orang2 yang pengen putus sama pacarnya tapi ngga sanggup nyampein sendiri.
cewe bisu cacat yang notabene adalah adik pacar cowo1, adalah seorang badut di sebuah taman ria. tiap hari ada cowo yang sengaja dateng ke taman ria itu cuma buat nyari ni badut. cowo ini, mulai kagum dan mempunyai harapan sama ni badut walaupun dia ngga tau isi ni badut gmn. mulai dari sombong2an, lucu2an, mesra2an udah lewat sampe akhirnya ni badut dan cowo pengagum janjian buat ketemu dengan catatan si badut mesti nunjukin tampang aslinya. di malam mereka ketemuan, si cewe bisu cacat beneran nunjukin tampang aslinya. dia cacat di pipi kaya luka bakar gitu. dan dengan ditutup make up, sumpah, ni cewe cakep gila! si cewe terus dilukis sama cowo pengagum. begitu selesai, si cewe cabut ke toilet, ngapus make up sampe semua cacatnya keliatan terus balik dan minta dilukis. menurut gw si dengan cacat itu pun, ni cewe masih cakep. (ini masalah selera, bung!) si cowo ilfil tapi dengan sempurna ngga nunjukin sama sekali. dia terus ngelukis ni cewe dan tetap ngga masukin cacat tu cewe dalam lukisannya. dia cuma bilang kalo dia mesti nerusin sekolah ke luar negri. dan masih tersenyum dengan sangat hangat.
yang terakhir adalah seorang wanita karir sukses beranak 1 berumur 6-8 taun. karna sibuknya dia dan suaminya, anaknya ngga pernah dapet kasih sayang ortu. sampe suatu ketika ni ibu nabrak pas nyetir mobil dan dirawat dirumah sakit. pas dirawat inilah baru ketauan kalo ternyata dia mengidap kangker. jadi, walaupun dia ngga luka apa karna kecelakaan, dia tetep mesti dirawat. suami istri ini berusaha nutupin dari anaknya. tapi yah, akhirnya bocor juga. yang unik adalah, saat si ibu dirawat, barulah keluarga ini utuh. si anak menjadi lebih ceria dan dewasa, si ayah lebih perhatian dan sabar, si ibu yaa si ibu. mereka bisa saling ada dan saling ngisi satu sama lain. sayangnya ini ngga berlangsung lama karna kenyataannya kangker si ibu terlambat diketahui dan udah parah dan akhirnya meninggal.
whew... setelah gw baca lagi, kayanya sinopsis yang gw bikin ngga jauh beda sama cerita drama lain. tapi kalo lo nonton, lo pasti ngerasa kalo ini beda. yah, gw bukan penulis yang bagus juga si..
gw sendiri merasa tertohok dengan film ini. dari tiap kisah, gw bener2 merasa kalo gw ngga bersyukur. dari kisah 1, gw jadi sadar kalo dulu, gw punya pacar yang bener2 sayang ma gw, mau ngerelain apa aja buat gw, nerima busuk2nya gw, mau berusaha deket ma keluarga gw, keluarganya dia mau nerima gw, dll. tapi ternyata malah gw sia-siain. dan sama kaya cowo1 tadi, semuanya udah ngga bisa diulang. walaupun berbeda dari cowo1, sekarang si gw masi punya nyawa. yah, sudah lah, mungkin Allah punya rencana lain. toh sekarang gw ga nyari pacar. gw nyari calon istri. makanya gw si ga keburu2.
dari kisah 2 gw sadar kalo gw ngga punya prestasi. ngga ada yang bisa gw kasih ke siapapun. kalo di film masalah uang dan pekerjaan, mungkin di gw masalah prestasi dan hasil kuliah. gw jadi tertohok karna gw baru aja nyerah kuis antena. ngga ada usahanya amat!
dari kisah 3 gw jadi sadar kalo gw udah dikasih banyak kelebihan dan nikmat. pun, gw tetep ngerasa ada yang kurang. ngerasa ngga puas. ngerasa gw masih berhak buat lebih. sebenernya ini mungkin bagus buat memotivasi gw berprestasi tapi ngga buat memacu gw berpikir hidup ngga adil. yang penting sekarang kayanya gw mesti bersyukur dan memperhatikan kelebihan2 gw biar bisa gw pake sebagai alat berprestasi. sukur2 kalo ntar gw bisa bantuin orang yang ngga seberuntung gw. gw jadi inget ada guru gw yang pernah bilang "lihat apa yang ada di atas mu saat siang dan sore. lihat apa yang ada dibawah mu saat pagi dan malam"
dari kisah terakhir gw sadar kalo gw punya keluarga lengkap. selalu ada buat satu sama lain. selalu berkorban buat satu sama lain. gw punya bokap yang mati2an ngehidupin keluarga, nyokap yang banting tulang ngerawat anak2, kakak yang memotivasi gw, asik yang mandiri, dan adik bayi yang selalu bikin semua orang ketawa.
btw, terlepas dari obrolan mengenai film ini, beberapa hari terakhir kayanya ada kesalahan gw lakukan. ngga tau kenapa HM kayanya pundung ma gw. ngga tau si dia emang lagi ada masalah atau emang gw yang salah. kalo emang lagi ada masalah, yah, semoga cepet selesai. kalo emang gw yang salah, mmm... duh, gw ga jago ice breaking nih.... btw, inikan maret, hmm...
kalo dipikir, kurang sempurna apa hidup gw dulu. keluarga lengkap, pacar super, temen2 setia, kecukupan finansial, bahkan sodara2 yang perduli banget! semuanya ada. tapi yang gw inget, sedikit banget gw bersukur sama Allah. sedikit banget gw ikhlas dengan semua itu. justru gw selalu meminta lebih. mungkin kalo lo nyari penggambaran manusia busuk serakah yah, gw lah orangnya. dan sepertinya kata2 Allah benar, sekarang semuanya sedikit bergeser. ngga ada lagi pacar sempurna. bonyok mesti tinggal nun jauh di medan. ade gw mulai ngga percaya sama gw. kaka gw merit dan ikut suami ke singapur. temen2 mencar. sodara mulai sibuk dengan urusan masing2. walau sesekali sitkon dulu kembali terwujud. tapi gw rasa gw harus mulai bersyukur dan ikhlas sebelum semuanya hilang sepenuhnya.
nb: buat bapak, semoga cepet sembuh ya pak...
01.22
Langganan:
Postingan (Atom)