Kamis, 09 Desember 2010
serenity in monoism
Akhir-akhir ini gw sering denger lagu mengenai perbedaan keyakinan. Ya dari dewi lestari lah (kalo ga salah) dari marsel lah, dari john lennon lah,, dari homogenic, atau artis laen yang gw ga kenal. Karna lagu homogenic juga, gw jadi inget sama film cin(t)a. film yang mengankat diversitas ras dan agama di Indonesia. Beberapa hari yang lalu gw juga hampir terjerumus dalam perdebatan mengenai perbedaan agama. Ini semua bikin gw jadi kepikiran.
Oke ini semua dimulai saat temen gw HM dateng ke bandung karna punya masalah dengan cowonya. Ini udah gw ceritain di post sebelumnya. Waktu itu kita lagi ngumpul di rumahnya HI. Gw lupa gimana tepatnya atau awalnya. Tapi tiba-tiba ada pembahasan mengenai islam dan kristen. Mengenai tuhan yang disembah muslim dan kristian. Gw mengatakan kalo itu beda. Banget. tapi menurut HM tuhan itu sama. Untuk tiap agama dan cuma cara menyembahnya yang berbeda. At the moment gw tau kalo masalah dia sama cowonya berhubungan dengan topik ini. Dan mengingat dia sedang labil dan emosional, gw memilih untuk bersikap evasive dan menghindari pembahasan atau perdebatan lebih lanjut. Gw milih diem, ga menunjukkan ide gw.
Beberapa hari ini gw juga lagi kecanduan sama lagu-lagunya homogenic. Lagunya homogenic yang kekal ngingetin gw sama film cin(t)a. Film ini juga menceritakan perbedaan agama namun dari segi pluralisme. Cin(t)a bercerita tentang hubungan cinta seorang tionghoa kristen dengan jawa islam yang penuh perbedaan dan bertentangan dengan paradigma umum. Dan mereka berusaha menyamakan perbedaan itu. Cina, si tionghoa kristen, pernah bilang di film itu kalo lebih baik ngga ada agama di dunia ini daripada ada agama tapi justru menjadi alasan berperang.
Ide dari film ini bagus si, mempertanyakan kenapa ada perbedaan, mempertanyaakan kemanusiawian dan toleransi kita sebagai manusia. Film ini juga penuh dengan sindiran dan sarat kritik. Tapi sayang, ide yang ditampilkan hanya dari sisi pluralisme. Gw bukan pluralis. In fact gw cenderung anti dengan pluralisme.
Beberapa hari terakhir gw juga sering denger lagunya marcel yang soal cinta beda agama. Dia bilang kalo tuhan memang satu dan hanya manusia yang membeda-bedakannya. Menurut gw ini either stupid atau konyol. Gw rasa ini adalah kata-kata orang yang putus asa dalam menghadapi perbedaan. Gw juga denger lagunya john lennon yang imagine. Ada lirik kaya gini:
Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion too
Imagine all the people
Living life in peace
Menurut gw lagu ini sama putus asanya sama lagunya marsel. Atau begah. Atau kesal. Atau marah. Atau murka. Logis sebenernya seseorang berpikir seperti ini jika menilik kepemerintahan dihampir semua negara di dunia. Ngga tau lagi kemana perginya konsep pemimpin yang seharusnya bertanggung jawab atas rakyatnya. Ngga tau lagi kemana perginya konsep kemanusiaan dimana yag kuat menolong yang lemah. Tapi konsep rimba dimana yang kuat akan melahap yang lemah sangat terlihat jelas dan harus diakui, ini adalah konsep interaksi yang paling tua dan paling cocok dengan tabiat dasar manusia. Manusia dasarnya lebih binatang dari binatang kok. Tapi tanpa religion, semua kerusakan yang udah ada akan semakin terpuruk. Dan living life in peace akan benar-benar cuma bisa jadi imagination.
Gw seseorang yang sangat toleran. Sangat toleran. Tapi gw bukan pluralis. Bahkan, gw anti pluralisme. Menurut gw, ide bahwa tuhan itu sama sangat konyol. Sama sekali konyol. Ide bahwa yang sebenarnya mengotak-kotakkan agama adalah manusia sendiri juga lebih konyol.
Menurut gw, ketuhanan adalah sesuatu yang paling fundamental dalam sebuah agama. Dan perbedaan ketuhanan adalah perbedaan paing fundamental dari agama-agama yang ada. Islam mengajarkan menyembah Allah, katolik mengajarkan konspe trinitas, dan hindu mengimani Sang Hyang Widhi, lalu budha mengajarkan konsep Atthi Ajatam Abhutam Akatam Asamkhatam. Ini semua adalah konsep yang sangat berbeda. Karna perbedaan-perbedaan dasar inilah kemudian setiap agama memiliki cara menyembah yang juga sangat berbeda. Not the other way around.
Menurut gw, konsep tuhan dan Allah / trinitas / Sang Hyang Widhi / Atthi Ajatam Abhutam Akatam Asamkhatam adalah konsep yang berbeda. Tuhan secara umum diartikan sebagai sesuatu yang disembah. (regerdless representasi / sifat / karakter) jadi menurut gw saha aja kalo gw bilang tuhan gw adalah uang jika gw memang menyembah uang dan gw akan melakukan apapun untuk mendapatkan uang. Ngga salah juga kalo gw bilang tuhan gw adalah cewek jika gw memang benar-benar mengagungkan cewek dan gw bersujud pada cewek. Tapi menurut gw salah kalo gw bilang tuhan gw sama dengan tuhan dia kalo gw menyembah uang sedangkan dia mengagungkan cewek. Begitu pula dalam agama. Ketika gw sebagai seorang islam mengatakan gw berharap tuhan menolong gw, makan gw mengacu pada Allah dengan tuhan yang gw maksud itu. Dan menurut gw, semestinya, begitu pula dengan agama lainnya. Menurut gw konyol ketika kita berkata “tuhan, berikanlah aku kesehatan” tetapi kita sendiri ga tau sebenernya kita meminta kesehatan itu pada siapa dan menelan kata tuhan bulat-bulat tanpa mengerti apa yang kita sembah. Ibaratnya kita bilang “oi, bor, gw pinjem pulpen dong”. Oi ke siapa? Bro itu siapa?
Jadi meurut gw, tuhan itu ngga sama. Dan ngga akan pernah bisa disama-samain. Dan keyakinan mengenai ketuhanan adalah hak tiap individu. (regardless resiko/ implikasi/ alasan/ latar belakang individu itu). Menurut gw, sebagai individu, yang perlu kita lakukan adalah mempelajari agama kita dengan dalam dan memahami apa yang kita sembah. Jangan sampe kita menjadi keledai karena menyembah tuhan tapi kita ngga tau apa tuhan kita itu.
Setelah memahami perbedaan-perbedaan, ada sebuah konsep yang menurut gw komplementer yaitu konsep toleransi dan penghargaan. Semua perbedaan-perbedaan ini semestinya ngga menjadi masalah jika kita tidak mempermasalahkannya. Jika seseorang memang meyakini Allah, kenapa harus dipermasalahkan? Jika ada seseorang yang meyakini trinitas, kenapa harus diganggu? Semestinya ada kesadaran dalam tiap individu bahwa agama, adalah hak prerogatif dari tiap individu masing-masing. Dalam islam diajarkan bawa tidak ada paksaan dalam agama, yang diwajibkan adalah menyampaikan berita. dalam agama lain, yah, silahkan pembaca tambahkan, saya takut salah.
Sebagai seorang muslim, tentu gw meyakini kalau tuhan gw adalah Allah dan tuhan lain selain Allah itu salah dan tidak ada. Tapi itu tidak memberikan privilege apapun pada gw untuk mempermasalahkan keimanan orang lain. Itu tidak lantas memberikan gw hak untuk marah jika ada teman gw yang percaya pada trinitas atau mengimani Sang Hyang Widhi. Itu tidak menjustifikasi gw untuk lantas memusuhi mereka, apalagi sampai mengolok dan mempersalahkan. Jika pun gw melakukan diskusi dan debat mengenai agama, itu semata gw lakukan untuk memperdalam pemahaman gw menenai agama gw sendiri, agar gw kritis dan gw benar-benar paham agama gw, ngga sekedar nelen mentah. Yah, sukur-sukur kalo bisa ngasi wawasan kepada temen gw yang beda agam. Tapi generally gw jarang memulai diskusi agama kalo ngga diajak duluan.
Tanpa mempermasalahkan keyakinan seseorang toh kita tetap bisa hidup berdampingan, rukun dan bermanfaat. Tanpa mempermasalahkan keyakinan orang lain, toh kita tetap bisa menjalani kewajiban agama kita dan menghindari larangan-larangan dalam agama kita. Kita tetap bisa beribada kan? Mungkin ada beberapa hal yang bentrok dan harus diselesaikan dengan diskusi dan perundingan, tetapi itu tidak erta merta memberu justifikasi untuk mempermasalahkan keyakinan orang lain.
Gw sendiri ngga jarang kok nganter temen ke gereja, atau nungguin temen ibadah di klenteng. Gw juga sering minta temen gw nunggu sementara gw solat atau ngaji. Dan selama ini gw merasa sangat bahagia dengan sahabat-sahabat gw, dari etnik manapun dan agama manapun. Gw rasa ini semua karna mereka pun, menghargai kalo tiap orang punya keyakinan dan ngga perlu dipermasalahkan.
Jadi, ayolah, kenapa sih musti menyama-nyamakan sesuatu yang memang berbeda? Yang kita perlukan hanya toleransi dan saling menghargai. Ngga perlulah disama-samain.
Gw seorang yang toleran. Sangan toleran. Tapi gw bukan pluralis. Indeed, gw seorang anti pluralisme.
Nb: tulisan ini semata ide gw yang gw tulis sambil nungguin orang. Maka gw emang ga nyantumin sumber atau dalil. Kalo mau sumber atau dalil, nanti gw bahas lebih dalem.
Rabu, 17 November 2010
ngasi judul aja males banget si!?
Beberapa hari yang lalu ada temen gw yang dateng dari jakarta, dan gw diajak jalan ke ciater. Well, ciater, cuma sejam dari bandung, what harm could it do to you? Maka sukseslah gw bergreak dari puri jatihandap jam setengah 2 malem dan sampe di ciater jam 3an. Gw ga langsung berendem, karna sebenernya gw emang ga suka berendem di tempat publik karna menurut gw, mestinya, berendem itu adalah momen lo rileks, santai, bebas, ngelepas semua beban. Tapi mana bisa lo ngelakuin itu semua kalo disekitar lo banyak orang cekikikan ga jelas, siram-siraman aer panas atau bahkan mesum-mesuman di dalem kolam. Butuh waktu cukup lama dan dorongan ga mau rugi yang kuat karna gw udah nyetir, bayar tiket masuk, dll, buat gw akhirnya memberanikan diri nyemplung. Dan sesuai dugaa, gw sama sekali ga menikmati berendem itu. Airnya kotor, berminyak, ga ada tempat duduknya, dan well,, akhirnya gw malah berenang kaya lagi di kolam renang. -__-“
Sebenernya ada sebuah alasan yang menyebabkan gw dan temen-temen gw pengen ke ciater : salah satu dari kita lagi dirundung duka yang mendalam teramat sangat hingga frustrasi dan butuh meditasi. (ngga, sebenernya mungkin ga selebay ini si, taulah, gw, selalu ada bumbu) gw sendiri ga tau jelas masalahnya apa dan orang yang bersangkutan seperti tidak ingin untuk membagi. Well,, sebagai temen mah gw berusaha melakukan yang gw bisa aja. Tapi sejujurnya, selama perjalanan, gw tersiksa. Banget. gw tau temen gw lagi punya masalah, dan dia duduk di seat tepat dibelakang gw, dan gw ga tau apa masalahnya! Itu fucked up banget! gw ngerasa useless, ga ada manfaatnya. Ga janji juga si kalo gw tau masalahnya gw bakal bisa ngasi jalan keluar, tapi seriously, i thought friends are supposed to help each other or at least say “im so sorry you got into this”. Tapi kemaren gw ga bisa ngomong gitu, masalahanya aja gw ga paham... -__-“
Anyway, berkat bakat gosip yang tidak terbendug, akhirnya gw tau a glance masalahnya apa. Intinya si karna temen gw ini baru putus ama cowonya. Jujur, ini membuat gw berpikir, apakah bahkan untuk orang dewasa putus akan mejadi sebuah masalah besar. Ini baru putus, bukan cerai atau separated. Gw kira setelah menjadi adult, kita bisa ngebedain mana hubungan serius mana yang sebenernya Cuma maenan. Temen gw yang lagi dirundung masalah ini sebenernya udah pernah bilang dari dulu kalo dia ga sayang sama cowonya dan berusaha menjalani hubungan karna “life” bukan “love”. Gw kira itu pemikiran yang udah dewasa banget karna hampir semua orang tua yang pernah ngobrol ma gw bilang, “life” lebih penting dan lebih realistis dari “love”. Tapi gw kira dengan berpikir seperti itu mestinya temen gw ini udah perkirain semua resiko dan udah siap dengan hal terburuk. I thought that’s what adults do : getting ready for the worst so you can cope with everything coming up.
Kejadian ini membuat gw berpikir ulang mengenai apa yang akan gw lakukan. Marda akhir-akhir ini udah mulai mandiri dan bisa gw tinggal. Kuliah udah mulai dapet arah lagi. Gw mulai berpikir dengan semua ini, mungkin ini saatnya gw mulai nyari cewe dan mulai serius lagi. Tapi perjalanan ke ciater kemarin, membuat gw sadar kalo hubungan cowo-cewe, gimanapun juga akan sangat berpengaruh pada pikiran lo dan well, everything you do. Dan gw mulai kembali mengurungkan niat gw lagi. Masalahnya, kalo nungguin semuanya settle, gw ga akan bergerak. Toh hidup adalah berpindah dari sebuah masalah ke masalah yang lebih besar. Dan, well, gw balik lagi pada metoda konvensional: jalananin tanpa target, dan ga menolak jika oran dan saatnya benar-benar datang.
Jumat, 12 November 2010
Baiklah, dengan ini, inkonsistensi gw dalam menulis resmi terbukti. Gw makin males nulis, makin ngga jelas arahnya kemana, dan sampe sekarang gw masih belom nyelesein tulisan soal keperawanan. Well, gw emang udah ngga napsu nerusin. Toh sekarang gw ngga tau gw mau milih cewe perawan, atau non perawan. Cewe perawan menurut gw punya persembahan sendiri ke suaminya, ibarat zealot yang punya seserahan untuk sembahannya. Di sisi lain, cewe ngga perawan, pasti lebih berpengalaman dan, damn, pasti bisa memuaskan suami dengan lebih HEBAT! (yeaaa... right... as if gw pernah nyobain satu-satu aja... hahahaha)
Anyway, beberapa hari yang lalu ada 2 temen gw yang dateng dari jauh. W dateng buat nengokin U, RA dateng gara2 mau ada aeroexpo. W dateng duluan, dan gw kaget banget waktu ketemu. Gw kira, sewajarnya, namanya mahasiswa anak kost tu hidupnya prihatin, belajar tekun, hemat, dan sejenisnya, maka, mestinya mahasiswa anak kost itu mestinya makin hari, beratnya makin turun. (ini bukan pembelaan diri atas berat gw yang ngga pernah bangkit dari 52) tapi pas W dateng ke bandung, dia kaya babi peternakan di tanggerang! Gemuk banget! pipinya tembem, lehernya tembem, tangan kakinya tembem, perutnya well,, gw sempet curiga dia mau implant silikon kaya carmen electra tapi merosot ke perut... (ampun wok,, hahaha) Tapi yah, gw si berbahagia aja dia gemukan, berarti jogja memang benar-benar kota pelajar, dimana para pelajar hidup damai tenang dan kenyang.
Anyway, W dateng ke jogja buat nengokin U. W sama U dulu sempet punya masalah dan sempet putus lumayan lama. Tapi W kayanya berjuang mati-matian biar bisa balik lagi. Dan nampaknya U luluh dengan itu. Jujur, ngeliat W sama U, gw jadi mendapat sedikit harapan lagi kalo mungkin diluar sana, ada orang yang percaya pada “true love” dan mungkin dia adalah “true love” gw. Dulunya gw sempet troma ama hubungan gw dan ngga percaya ama yang namanya “true love” (well, i never really did believe anyway) karna kenyataannya realita selalu pahit. But again, thanx to W dan U, gw mulai mengulang konstelasi asumsi gw.
Gw sempet bingung mau bawa W kemana pas di bandug. Dia ngga mungkin gw bawa ke amnes ato mansion karna gw sendiri ga doyan. Dia ngga mungkin gw bawa ke octopus karna itu akan menstimulasi U untuk jadi penjagal kelamin. Khususnya kelamin W.. (gw jadi penasaran W udah sunat apa belom,, mungkin justru bisa jadi momen yang bagus kalo belom.. hahaha) akhirnya gw bawa W ke tempat ngongkrong gw kalo lagi ga punya duit, tapi ga bisa tidur: tabuga cieumbeuleuit (sumpah susah banget si nama!) Disana, gw, W, U dan 3 lainnya, karna ga punya kartu, mahjong atau gaplek, berinisiatif buat maen truth or dare. dan mulai lah kelakuan busuk gw, SA dan RF kambuh. Tiap kali W dan U kena, pertanyaan kami selalu menjurus ke arah seksualitas, keintiman, dan well, perselingkuhan. Dan, wow, tau jujur ato ngga, ternyata W sama U tu sama aja ma gw dan V dulu. Dalam hati gw, gw merasa tenang karna ternyata gw punya temen. Walau gw yakin W belom pernah seliar gw waktu gw sendirian di bandung tanpa arah.. hahahaha...
Pas RA kesini, dia ngga pake protokoler, karna naman belakangnya dia bukan kartini.. (Jayus!! Ngga lucu!!) seriously, pas RA kesini, barengan dengan kedatangan temen lainya yang gw kenal di FB dari BN dan CG: RM (bukan, bukan RM salero bundo!) dan kebetulan hari itu gw mesti nganter nyokap ke cengkareng. Jadi paginya gw nganter nyokap ke cengkareng, balik ke bandung, dan sekitar jam 12an gw ketemuan ma RA. As i suspected, tampang habibnya RA makin menjadi! Dan jerawatnya mulai pamer. Tapi yang unik, dia juga gemukan! Gw mulai merasa nyesel milih kuliah di bandung yang harga makanan dan angkotnya mahal!
Anyway, begitu ketemu gw ma RA langsung ngobrol panjang. Kayanya RA rada kaget dengan perubahan karakter pada diri gw. Well,, gw pernah jadi malaikat, dan gw pernah jadi setan. IP gw pernah 3,9 dan pernah 0,9. Harga makanan gw pernah ratusan ribu dan pernah ratusan rupiah. Dan setelah melalui itu semua gw mulai mengerti arti diri gw dan dan saat ini dalam masa transisi untuk pulang ke mana semestinya tiap manusia berada. Menurut gw, manusia itu bener-bener clueless tentang hidup ini, tenang benar dan salah, tentang baik dan buruk, tentang apa dimana kapan. Dan beruntungnya, manusia dilahirkan dengan manual book yang lengkap. Sayangnya, sering kali kita terlalu sombong untuk membuka manual book dan lebih suka metoda trial dan error. Above all, satu hal yang pasti, gw hetero seksual, dan NGGA pernah homoseksual, walau gw ngga tertutup pada three-way-play... hahahaha....
Soal RM, gw ngga akan cerita banyak disini, soalnya gw tau dia suka baca blog ini. Dan, well, gw adalah pemalu berparas tampan yang ngga berani mengungkapkan sesuatu mengenai sesorang secara langsung (bahasa indonesia nya kalo bukan pengecut ya tukang gosip! Hahaha) gw baru kenal RM sebulanan terakhir. Dia orangnya asik, baik, ramah, dan, lucu. Gw suka chuck! Dan jarang ada yang suka chuck buat diajak ngobrol. Orang terakhir yang doyan (dan ngeracunin gw) dengan chuck pindah ke jakarta dan sekarang sibuk sendiri.
Sebenernya pertemuan gw dan RM ga berjalan seperti yang gw harapkan. Disana ada BN dan RA yang juga temen smp gw, dan tau seluk beluk kekonyolan gw pas smp. Dan gw ga tau gimana ceritanya, tragedi jempol kaki kembali terangkat dan habislah gw dicengin malem itu! Abis-abisan!
Sebenernya tragedi jempol kaki adalah bukti ketulusan cinta gw (aside dari bukti ketololan gw). Jadi ceritanya pas smp gw pacaran sama O. dan O dulu fisiknya lemah. O sering sakit, gampang cape, dan suka pingsan. Well, sering pingsan, gw yakin dia ngga suka pingsan, mana ada orang suka pingsan. Anyway, suatu ketika, O pingsan, dan gw, sebagai anak smp sok jagoan, sok peduli, sok tau, dan sok konyol (bukan sok, si, gw emang konyol), sekonyong-konyong nyamperin ke kelas O dengan panik, berusaha menyadarkan, dan berusaha mencari solusi. Yang konyol, masih sempet mikir mungkin O masih bisa denger gw (melalui kekuatan batin atas nama cinta or, whatever) dan tiba2, out of nowhere, gw nyeletuk “ o, kalo kamu masih bisa denger aku, kamu gerakin jempol kamu! Ayo o, gerakin! Gerakin jempol kaki kamu, o!”
WHAT!? What a stupid dumb silly thing i said! Kenapa gerakin jempol!? Dan, kenapa tiba2 jadi jempol kaki!? Sialnya, monolog itu kedengeran sama BN dan RA, dan mereka adalah anggota 2 geng mayoritas terbesar di smp gw! Sukses lah gw diomongin semua orang sebagai ican yang berusaha membangunkan O dengan gerakan jempol. Dan jempolnya jempol kaki pula! Gw rasa saat itu gw sedang membayangkan gw sekolah di pedalaman belitong, dimana sepatu dianggap tabu dan semua orang menggunakan jempol kaki sebagai media batin pengganti handphone.
Sabtu, 25 September 2010
love history playlist
anyway, barusan banget gw mindahin lagu dari desktop ke laptop. ngga gw sortir, langsung maen copas aja. begiu selesai, gw baru kepikiran, jangan-jangan video dangdut gabus ato suara desahan cewe yang pernah gw rekam ikut masuk lagi.. -__-" canda deng, hehe.
tapi akhirnya gw tetep penasaran lagu-lagu apa aja yang baru aja masuk. pas gw lagi liat-liat, gw nemu beberapa lagu yang bersejarah buat gw :
valentine-jim brickman (ama cewe siapa ga tau)
ramance d'amour-teuing.. :p
first love-utada hikaru
belahan jiwa-seismic
aku mau-once
menghapus jejakmu-peterpan
when you love someone-endah and rhesa
dan lucunya, playlist diatas seperti membawa gw ke perjalan waktu untuk menikmati semua yang pernah terjadi. valentine itu lagu gw sama O, dia cewe resmi pertama gw, waktu smp. dia suka banget ma ni lagu. dan lagu ini kayanya lagu melow instrumental pertama gw. sebelumnya yang gw tau ya LP, limp bizkit, rancid, cake, atau tiesto. O emang pemain classic guitar, dia sering banget maenin romance d'amour (bener ga nih nulisnya) dan dari dia gw mulai menikmati lagu-lagu classic dan gw mulai kenal ma bethoven, bach, dan sejenisnya.
gara-gara denger valentine juga, gw jadi inget kisah-kisah smp: malu-malu ngejar O, tiba2 tau O tu mantan sahabat gw, nutup mulut pake plester di kelas, sampe berantem dan memecah persatuan smp1. duh, konyol banget deh, gw sampe sekarang gw ga abis pikir, kenapa kelakuan gw dulu segitu anehnya coba. kalo ada tmn smp gw yang baca, pasti pada ngecengin gw nih. dasar anak smp
lanjut lagi, first love nya utada hikaru adalah lagu yang gw dengerin pas gw sma kelas 2. waktu itu gw ikutan klub bahasa jepang dan lagi hobi-hobinya ma jepang-jepangan. di klub jepang itu ada 2 orang yang menarik perhatian gw. yang satu inisialnya N yang satu inisialnya P. N ini menurut gw kualitasnya tinggi dan emang dasar gw ga pedean, gw ga berani deket-deket ama N jadinya gw ngedeketin P. yang jadi masalah, P sama N ini sahabatan banget, jadi kalo gw deket ma P, gw jadi ikut deket ama N dan emang dasar gw bangsat, dengan seenaknya gw putar haluan ke N, sampe akhirnya gw sadar, ada sahabat gw yang laen yang lagi ndeketin N juga. nah, acakadut lah semua itu. akhirnya gw kabur dengan seenaknya dan nyari cewe laen setelah keadaan ga jelas mau gimana. tapi akhirnya kita semua malah jadi sahabatan sampe sekarang. dan jujur, gw ngerasa beruntung banget punya sahabat kaya mereka. tapi gw dulu sempet ngomong sama N si, dan N yang nyadarin gw kalo gw tu bajingan dan berpotensi merusak ketentraman persahabatan. thanx N, i learnd a lot.
nah, saat gw pergi meninggalkan kekacauan pas kelas 2, gw jadi inget ama cewe yang selalu gw lirik dari kelas 1. sebut saja W. W juga sebenernya anak klub bahasa jepang, tapi gw justru tau tu fakta setelah gw deket. gw sama W deket karna waktu itu W salah sms. dasar gw, ga bisa nganggur dikit, gw godain de. dan ternyata nyambung, dan akhirnya deket. pas gw lagi deket sama W, status gw adalah ikhwan rohis. BEUUUHHH!!! ngeri ga tuh, bajingan bisa jadi ikhwan.. hahahaha... gw sama W dulu sempet serius, dan berkomitmen. menururt gw juga, W tu terlalu berharga buat maen-maen dan gw yakin gw bakal nyesel kalo ga ngeseriusin W. tapi setelah dijalanin, gw ngerasa berhubungan dengan W tu susah banget. mau ketemu susah, mau ngomong susah, bahkan mau ngenalin ke ortu gw juga susah gila! padahal gw ga minta yang aneh2, gw ga pernah minta ngedate, gw ga pernah minta nongkrong, gw waktu itu paham banget batasan antara wanita dan pria dan gw sangat menghargai dia. dan ga tau kenapa gw merasa suasana udah ngga sehat dan ngga kondusif banget. bonyok gw bahkan sempet menilai kalo W ga serius dan ngasi saran distop dulu aja, sampe gw dan W bener2 mateng. pada saat itu gw sering banget dengerin lagunya seismic yang belahan jiwa. lagunya nancep. karna W adalah orang yang selalu ngajarin gw untuk sabar, untuk bisa menahan emosi. gw dulu adalah orang yang sangat tempramental. W adalah orang yang mengajari gw arti amanah. gw dulu adalah orang yang ngga pernah peduli sama posisi gw. W adalah orang yang ngajarin gw buat nyari arti hidup. gw dulu adalah hedonis murni yang sangat sekuler, ngga pernah peduli gw mau ngapain selama hidup. sebenernya W hebat dan gw berhutang banyak sama W. gw sempet nyimpen semua catatan yang W kasih buat ngingetin gw, mulai dari lukisan, sampe secuil sobekan kertas. tapi pada akhirnya gw tetep merasa kalo ini ga sehat, dan ini ga baik juga buat W. dan gw memutuskan untuk udahan sama W. to be honest, sampe sekarang gw masih sering doain biar W dapet pasangan yang terbaik. yang jauh lebih baik dari gw. yang bisa jadi imam buat dia. gw merasa berhutang sama W. belahan jiwa yang membuat gw menjadi orang baru yang lebih baik, itu W.
setelah gw udahan sama W, sekitar 3 bulan kemudian gw deket lagi sama tmn smp gw yang sempet menjadi komandan batalion waktu gw perang sama O. yah, V. hahahaha.. gw suka geli sendiri kalo inget pas smp. anyway, gw rasa gw ngga pernah bener2 serius sama 1 cewe dan terfokus tanpa memikirkan orang lain sebemlum sama V. jujur, bahkan maen hati gw udah ada dari smp. dari jaman gw masih sama O juga sebenernya gw udah geter-geter sama V cuma gw masih menghormati hubungan gw sama O. pas sama P dan N, itu mah jelas-jelas gw berengsek!. pas sama W, gw juga sebenernya sering buka-buka FS nya V dan sering nanya-nanya soal V sama seorang informan. jadi bisa dibilang V adalah cewe pertama gw yang bener-bener bikin gw puas. ga tau kenapa, gw ga pernah tertarik ato napsu ma cewe laen, bahkan gw pernah ngeliat gambar bokep di inet dan si "jagoan" ga bangun! buset gw sempet panik, jangan-jangan gw impoten! tapi ternyata setelah gw telp V dan ngomong yang rada-rada menjurus, ternyata "jagoan" gw siap tempur kok. (kalo V tau, pasti dia jijik. maaf ya, saya hanya ingin memastikan sebelum saya ke dokter kok. hehehe) setelah gw dan V deket banget dan hubungan gw udah melangkah ke tahap yang lebih serius, tiba-tiba V cerita soal kekurangan-kelurangan dia yang selama ini ditutupin. jujur, gw sempet kaget banget, buanget. tapi waktu itu si gw udah bener-bener ga peduli dia gimana. mungkin ini yang disebut cinta itu buta. gw sempet kepikiran kalo pun ternyata (nauzubillah. kalo nih, kalo doang, kaga ada niat apa-apa) dia mecun dibelakang gw, gw tetep ga mau kehilangan dia. gw bahkan sempet mikir kalo itu kejadian berarti gw mesti lebih tajir dari orang yang make dia ato gremo nya biar gw bisa ngebawa dia kabur.
anyway, setelah denger cerita dia, gw jadi sedih. bukan sedih karna "kenapa cewe gw begini, kenapa nasib gw ketemu cewe begini", tapi sedih karna "kenapa ini mesti terjadi ma cewe gw, kenapa gw ga bisa ngapa2in". lalu, biar adil, gw pun merespon dengan menceritakan kekurangan-kekurangan gw yang selama ini gw tutupin juga. nah, yakinlah gw, V pasti ilfil amit-amit abis gw ceritain kekurangan gw. tapi ternyata dia berusaha bertahan. dan saat itu gw sama dia jadi sering banget dengerin lagunya once yang aku mau. karna saat itu kita berdua jadi bener-bener ngerti kalo manusia tu ga ada yang sempurna dan kekurangan itu mesti diterima. bukan sekedar ngerti kaya anak sma belajar biologi. buat V, semoga keadaan lo membaik, dan kalo sempet, doain juga dong, gw cepet sembuh dari penyakit cuek. hehehe.
pada saat gw berhubungan dengan V, Pu, atau biasanya gw sebut PPY, sempet beberapa kali menghubungi gw. tapi emang dasar gw udah ga napsu ma cewe laen, dan gw emang cuek nauzubillah, yah, jadi gitu lah. at the momment juga PPY udah punya cowo, gw akan jauh lebih menghargai dia kalo dia menghargai cowonya. tapi dia sempet ngasi gw CD yang isinya lagu pilihan dia buat gw. salah satunya adalah menghapus jejeak mu dari peterpan. ni lagu nancep si. gw si nangkepnya berarti dia udah nganggep gw ngga worth lagi dan dia akan menjauh dari gw. wah, harga diri dong gw, masa iya ada cewe yang nganggep gw ngga worth, tadinya gw sempet mau nyari lagu tandingan, tapi waktu itu gw lagi intensif banget sama V dan lagi punya sandungan, jadi gw rasa first thing first better. cuma setelah gw pikir2 lagi, itu lagu kayanya lebih cocok jadi lagu gw waktu kelas 3 smp gw ditolak sama dia. duh, ketauan deh pernah ditolak. :p
yang terakhir when you love someone dari endah and rhesa, itu adalah lagu yang ternyata lagi diputer prambors waktu gw bilang ke HM kalo gw punya perasaan lebih ma dia. gila, jackpot abis ga si nih!? emang dasar hoki lah! hahaha... at the momment emang gw ngga ngarepin apa2 si, gw juga belom yakin 100% ma tu perasaan, dan gw juga masih kawatir masih ada bayang-bayang V di hidup gw. cuma besoknya, HM bakal pindah ke jkt, dan gw ngerasa gw akan jadi pengecut seumur hidup kalo ngga berani bilang ke HM. terlebih, gw akan jadi pengecut seumur hidup kalo gw ngga ngakuin kalo tu "perasaan lebih" pernah ada. jadi kedengeran egois ya. but perhaps, it really was, just about me. hehehehe... :p
that's it, that's my love history playlist.
Sabtu, 19 Juni 2010
again and again and again
Anyway, beberapa hari terakhir gw mencoba untuk konsultasi dengan beberapa orang terkait masalah “cinta-cinta-an” gw. Hampir semua saran yang gw denger emang seperti apa yang gw harapkan dari orang bersangkutan si, Cuma beberapa temen gw cukup berhasil mengurangi “beatrate” jantung gw dan membuat gw berpikir logis.
RA ngasi saran ke gw kalo langkah gw emang udah salah banget dari awal. Ngga awal banget si, 3 taun yang lalu la.. emang si, gw sendiri juga ngga begitu yakin (pada saat itu) tentang pacaran. (Tapi ternyata setelah di jalanin, GANE GAN! Hehe..) Cuma ya mo gimana lagi, dulu dia ngasi pilihan kalo ga pacara sekalian ngga sama sekali. Goyah lah, iman gw.. T_T RA ngasi saran ke gw kalo gw sekarang lupain, fokus ma kuliah dan kerja, setelah mapan, baru coba samperin lagi. Gw uda duga si, RA bakal nyaranin kaya gini, tapi argumennya dia membuat gw lebih yakin soal ini. Cuma yang gw pikirin : lah emang gw siapa, kalo tampang gw mirip krisitan sugiono ato rekening gw kaya ardi bakrie ato gombalan gw kaya bang thoyib mah iya kali, gw nyamperin cewe, ngajak merit langsung diterima. Nah, ini, tampang (dikit lagi) ngepas, duit urusan ama debt collector, boro-boro gombal, mau kenalan ma cewe baru gemeter, kalo gw ujug-ujug nongol ngajak merit, yang ada gw dilempar kucing garong. Tapi di penghujung percakapan ada dialog gini si:
RA : tenang aja can, jodoh udah diatur, kalo dia emang sayang ama lo dan serius ma komitmen, lo bakal diterima
Gw : (mendapat secercah harapan seraya ngangguk2 sok oke)
Gw : tapi ji, kalo ternyata emang uda ga sayang dan dia uda ga nganggep apa yang pernah diomongin dulu?
RA : ya itu si urusan lo.
Gw : (merasa jatuh dari wisma BNI tower) SETAN!
Gw juga ngomong sama P, secara dia juga psikolog, jadi gw pengen ngebandingin pendapat produk UGM dan UI. Hasilnya ya ngga jauh dari dugaan gw juga. P nyaranin untuk approach sekarang, liat sitkon, kalo kondusif dan kooperatif tancap gas, kalo ngga ya banting setir. Dan ada dialog kaya gini
P : ayo dong can, kamu pasti bisa! Kamu pasti berani! (persis takeshi castle)
Gw : (merasa kembali melambung ke puncak wisma BNI) iya, iya. Dicoba dulu aja kali ya..
Gw : eh, tapi kalo ternyata mesti banting setir kan gw frustasi gigit jempol nangis kejer-kejer!?
P : sok ajah
Gw : asem!
Gw juga ngomong sama sesepuh HI. Mengingat usianya yang lanjut, gw mengharapkan saran yang wise dan bisa memberi win-win solution. Tapi ternyata dia malah marah-marah ma gw gara-gara stuck sama satu cewe yang uda asik ma cowo laen regardless alesannya. Dan ngga berenti disitu, abis marah-marah dia ngecengin gw abis-abisan sampe mati kutu! Untung kutu gw banyak, jadi masi nyisa buat gw biakan kembali! Siyal! Yah, tapi intinya mah, dia nyuruh gw untuk tunjukan mereka buah pelir gw (asli, terjemahan kamus gw buat “show them my balls” tu gitu) walaupun gw sempet sekelibat kebayang aksi eksebisionis amatir, tapi gw ngerti kalo HI nyuruh gw untuk jadi jentelmen. Pake J.
Terakhir, gw ngomong sama OE. OE, bukan U. OE ngga banyak ngomong si. Dia lebih banyak ngedumel, nyalahin, nyindir, dan mendiskredit. OE banget si, jadi gw mah uda ga kaget. Gw juga udah puasa mutih sebelum ngomong ama dia, bikin pager goib. Inti dari yang dibilangin OE adalah:
1. Dia sekarang udah hepi dan jangan diganggu lagi.
2. Gw mesti introspeksi
3. Gw ngga banyak berbuat buat dia
4. Ndumelan dan cengan.
Sebenernya gw rada kurang setuju pas OE bilang “dia udah berkorban banyak buat lo. Elo apa? Ngehargain ga? Lo udah ngapain?” kesannya kaya gw ngga ada usaha sama sekali dan Cuma jadi bos gendut doang. Menurut gw, gw melakukan sesuatu, gw beruasaha, gw juga berkorban. Walaupun gw ngga akan bilang kalo yang gw lakukan lebih banyak/berat/berarti di banding V. karna mungkin emang yang buat gw udah maha dasyat, bisa aja buat dia mah usaha ngga niat. Lagipula toh gw ngga bisa nginget-nginget lagi bukti-buktinya (secara teoretis, ngga bisa nginget itu bisa diseabkan memori yang terlalu banyak hingga tidak bisa dilakukan indexing, atau emang ngga ada memori. :P kalo gw si ngga tau de yang mana :D) dan yaudahlah, gw memberikan pembenaran pada OE pun ngga ada gunanya, kecuali mungkin OE bisa mempertimbangkan ulang bargain position gw, dan mungkin sarannya bakal beda. Kemudian tetep aja ngga akan ngerubah kondisi yang ada. Tapi sebeda bedanya juga tetep aja N4 : ndumel, nyalahin, nyindir, dan ndiskredit. Yakin. (^_^)v
Sewajarnya, dari 4 saran yang ngga ada benang merahnya ini, gw ngga bisa narik kesimpulan apa-apa. Tapi paling ngga, sekarang gw udah ngga bergantung ama tom and jerry atau happy tree freinds buat menyalurkan adrenalin. Degub jantung gw udah normal, walau pertimbangan logis tetep belom terbit.
Wal hasil, sekarang mah gw pasrah aja dah. Teserah Allah aja gw mau diapain. Kalo dia mau balik lagi ya,, hepi, kalo jadinya perjaka ting ting ya,,,... jangan.. lah.. T.T
yang jelas si gw bakal tetep disini, dan nampaknya 3 hal memang ngga akan pernah berubah.
PS : dialog yang tertulis diatas sudah dikemas dengan lebih singkat dan apik menggunakan bahasa gw.
Senin, 14 Juni 2010
Bukan haru melagu,
Tapi sendu seiring nafas menderu.
Apa yang terjadi, terjadilah.
Bukan mudah mengatakan. Bukan juga konsisten dalam implementasi.
Mereka bilang penyesalan itu percuma.
Namun nila telah mendesir dalam nadi, maka menangis pun manusiawi.
Bukan lemah, hanya lelah, untuk bersandiwara. Lelah berjalan tanpa arah.
Bukan arah ku berhenti, namun sendiri ku berhenti.
Sendiri. Seperti matahari muncul saat fajar. Meski bulan tak lagi sendiri ketika petang.
Mungkin bodoh, karna mereka tak akan bertemu.
Mungkin bodoh, hingga mereka bertemu, aku tetap berharap.
Karena kapanpun bulan meminta, matahari membagi sinar yang ia sanggup.
.
Kamis, 10 Juni 2010
Disini terang. Jauh lebih terang daripada di dalam. Nggak ngaruh berapa lampu yang saya nyalakan, di dalam tetap gelap. Atau paling tidak, remang. Terlalu remang. Remang tentang masa lalu yang belum bisa terhembus. Disini, secangkir teh ini, dercik air ini, udara malam ini, setidaknya membuat saya sedikit lebih sibuk. Disini, untaian daun ini, setidaknya cukup untuk membuat saya berpikir tentang hal tak hirau yang melelahkan. Pengalih perhatian temporal yang memang tidak pernah punya efek permanen, sekuat apapun dosisnya. Disini, saya tidak perlu melihat benda yang menjadi saksi atas masa lalu yang tidak menyenangkan, walau harus diakui, saya dapat tersenyum dan tertawa ikhlas saat itu. Bukan topeng seperti saat ini.
Disini, tiga tahun yang lalu, saya menangis, bersujud, sendiri, saat semua orang saling bersua, atas hal yang tidak perlu. Tiga tahun yang lalu, saya menelisik kedalam kepala. Memaksa nadi, darah, dan otot untuk berjalan, walau kenyataannya, seekor nyamuk pun iba untuk mendekat. Semua karena saya punya mimpi. Saya punya harapan. Saya punya keinginan. Saya punya ALASAN. Dulu tak ada derungan mesin yang melaju diatas roda. Dulu tak ada irama dari kawat di telinga. Dulu tak ada yang ada sekarang. Tapi dulu ada semangat dan keinginan yang didasari ALASAN. PENDIDIKAN.
Disini, tiga tahun yang lalu, saya berdebar, merana, mengilu. Mencairkan rasa yang telah tertanam tiga tahun sebelumnya. Bodoh mungkin. Tidak, pengecut, seperti selalu. Tidak pernah bergerak, takut akan gagal, takut akan ketidak mampuan, atau ketidak cukupan. Bahkan untuk dia yang selalu melelahkan. Dengan pesona. Dengan kata. Dengan deru nafas yang terasa dibawah sadar. Bahkan untuk dia yang acapkali merenggut mimpi buruk dan menebar indah di bawah sadar. Tiga tahun bukan waktu yang sebentar. Pun, bukan waktu yang cukup lama untuk bukti. Begitu pula enam tahun. Demikian, tak banyak yang berubah. Kecuali restriksi atas dia. Atas apa yang saya mau.
Cangkir ini sudah dingin. Seperti kaki, jari, dan mata ini. Seperti lidah ini. Yang tak pernah tau apa yang harus dikatakan pada saat seperti apa. Mungkin sudah waktunya melupakan harapan kosong yang memang tak mungkin tercapai. Walau manisnya pernah tercicip, meneguk adalah khayalan. Mungkin enam tahun ini adalah waktu untuk berlalu. Namun jika memang enam tahun telah terlalu, mengapa tak dua belas atau delapan belas? Jika memang harus, mengapa tak enam puluh?
Bukan waktu yang tak mungkin. Tapi apa yang tegores, apa yang terpatri, sebagai bagian sejarah yang, mungkin, tidak akan dikenang, bahkan oleh pelaku dan saksi, membuat jarum detik di kamar saya tidak bergerak seperti jarum detik di luar. Bukan waktu yang tidak mungkin. Tapi debar, deru, dan ungu sang pelakon, yang lupa akan dalang, yang selalu menulis naskah sempurna, melumatkan tiap segmen baginya tanpa alur, mengacaukan konstelasi dan konfigurasi naskah yang semestinya. Mungkin.
Jikapun waktu dapat mengntar saya kambali, mungkin saya sendiri yang tidak bisa memenuhi janji pada waktu. Tidak dengan tubuh saya yang saling menggerogoti. Tidak dengan darah ini yang perlahan menetes, kedalam, hancur lalu menyisakan nanah disana. Bukan sombong, toh, bukan saya yang tau kapan buku ini akan ditutup, tetapi seorang penulis akan tahu jika bukunya telah tipis. Dan saya akan tau jika saatnya akan datang. Untuk menghembus, mengikhlas.
Mungkin.
02.30
Dia bukan malaikat.
Dia bukan bidadari.
Dia hanya manusia.
Ciptaan paling sempurna yang pernah ada.
Maha karya yang membuat saya bertekuk lutut.
Bintang timur yang akan selalu membawa saya pulang.
.
Sabtu, 29 Mei 2010
mengenang mayang
AMAZING! Gw bener-bener gagal jadi anak. Bokap yang dateng jauh-jauh dari medan gw sambut dengan telat jemput! Alesannya : ketiduran. Untung ada pakde gw yang iseng ngetok pintu. Kalo ngga, gw yakin sekarang bandung bakal punya malin kundang sendiri atau bahkan sebuah landmark mirip pancoran namun tercipta alamiah, karna gw yakin, kalopun bokap gw bakal ngutuk, gw, dia bakal ngutuk gw sambil nyepetin sapu lidi atau sarung apek ke pantat gw yang emang udah tepos. (waw, i actually miss those old times). Anyway, gw sadar banget gw udah ngelakuin kesalahan fatal. Gw berusaha lari sekencengnya sampe gw ngga inget lagi, pas di jalan tol tu gw lagi di jalur 1, 2 atau 3 (kalo ada) atau bahkan bahu jalan. Biasanya pada saat-saat seperti ini gw akan merasa kalo mesin teleportasi instan akan sangat bermanfaat. Tapi kemaren ngga, karna gw merasa gw lagi berada dalam proses teleportasi mesin itu sendiri. Yah, intinya gw tetep ngerasa bersalah dan berusaha membayar kesalahan gw. Untunnya, bokap gw suasana hatinya lagi cerah, pas ketemu, gw cium tangan, cipika cipiki, gw minta maaf mati-matian, dan bokap gw dengan ngga tega luluh maafin gw. Thanx dad! I love you! And i am awfully sorry. You are the best dad in the world.
Iya, bokap gw dateng ke bandung dari medan. Tadinya ada kerjaan di jakarta, tapi gw rasa dia kangen sama gw ( gw tau si, kangen ama prihatin tu bedanya tipis). Bokap gw bener-bener ngga ada keperluan ke bandung, emang Cuma mau maen doang. Yah gw si hepi banget, bokap gw dateng, udah lama banget gw ngga ketemu. (beberapa bulan itu lama banget buat gw. Terserah mau dibilang manja ato apa kek, pokonya lama!) wah, gw ngobrol banyak banget ma bokap. Mulai dari dia marah karna ujian gw ga ada yang sukses, dia kecewa gw belom bisa ngomong “was wis wus” pake bahasa jerman, dia nasehatin gw biar makan yang banyak, dia nyuruh gw solat jangan belang betong, dan, yah, banyak. Yang diobrolin. Rada satu arah si ngobrolnya. Tapi tetep ngobrol kok. Dan gw sekarang semakin yakin kalo gw anak kandung. Walaupun beberapa saat yang lalu, terutama pada saat menjelang kaka gw merit gw lebih mirip supir dan EO ketimbang anak laki-laki satu satu nya, gw sekarang yakin banget kalo sifat gw dan bokap gw sama persis. Gw yakin bokap gw juga setuju.
Anyway, ada kejadian seru minggu kemaren. Hari senen kemaren adalah hari uas terakhir gw, yang menjelang saat itu, gw mulai merenungi, kenapa gw mesti belajar sinyal kalo gw lebih suka belajar mesin bakar torak, kenapa gw mesti belajar transmisi atau propagasi kalo gw lebih doyan termodinamika atau mekanika. Gw rasa jawabannya adalah karna konsekuensi hidup harus dijalani dengan ikhlas. Mungkin dulu gw salah karna Cuma doyan separo dari pelajaran telkom, eh malah nyoblos telkom. Tapi ini konsekuensinya. Dan gw mulai berpikir kalo hal ini juga berlaku untuk aspek lain dalam hidup gw. Tempat tinggal contohnya, gw mungkin salah milih tinggal di KBP yang terpencil dan minim peradaban, tapi mau gmn lagi, gw mesti berpacu dengan waktu, bensin, oli, dan karet ban untuk bolak balik ke bandung. Atau kisah cinta, misalnya, (lagak-lagaknya gw bakal curhat melow lenje cuih nih. Tapi ngga kok, ini Cuma contoh.) gw memutuskan untuk single sekarang dan ngga berusaha buat ngedeketin siapapun. Terserah si kalo mau dibilang patah hati. Yang pasti sekarang gw mau fokus sama kuliah dan bahasa jerman. Hasilnya ya, emang rada garing si, rada sepi juga karna gw ga pernah berantem ato cembitutan ga jelas. Ngga ada yang bangunin pagi. Balik ke bekasi juga ngga ada tujuannya lagi. Positifnya si jadi bisa fokus ama apa yang pengen gw capai, gw jadi bisa introspeksi diri, jadi bisa lebih intensif jagain ade gw. Deelel deelel lah pokonya.
Nah, ditengah-tengah galaunya pikiran gw, yang konyolnya gw pikirin sambil nyetir, tiba-tiba gw tersadar saat mobil gw udah tinggal 3 cm sebelum nggaruk volvo item yang lembut. Ceritanya, gw lagi di pertigaan tusuk sate, gw mau ke kiri. Dari arah kiri itu ada mobil box. Gw tunggu tu mobil box, setelah lewat, gw langsung jalan, tau-taunya dari kanan ada sedan volvo item yang udah masuk, untung gw ujungnya sadar. Kalo ngga wedew, panjang de tu urusan.
Beberapa hari kemudian, (setelah semua uas selesai dan gw udah ngga lenje-lenjean lagi) gw nanya ke satpam rumah yang punya tu volvo, langsung lah gw samperin. Niatnya si Cuma mau minta maaf. Ternya ibu-ibu yang bawa tu volvo juga baik banget, yang ada, disana gw disuruh masuk di kasi minum, diajak ngobrol, dll. (bukannya gw punya bakat buat nempel ibu-ibu, tapi emang tu ibu-ibu baik. Sekali lagi, gw BUKAN berondong!) ngga lama kemudian, datanglah dua orang anak kecil berumur sekitar 5 dan 9 taun. Tampangnnya si indonesia banget, tapi kalimat pertama mereka adalah “mommy, who is this guy?” lalu terjadilah percakapan:
Mom : patcha, do still remember the other day when a car almost hit our car?
Kid 1 : yea, ah, so this is the guy driving that car?
Gw : apparently, unfortunately, :D
Kid 2 : do you even have a driving license? Can you even drive?
Gw : again, apparently, unfortunately, :D anyway, would you please forgive me? Im deeply sorry..
Mom : ngga papa kok can, yang penting kan ngga ada kecelakaan, hati-hati aja lain kali
Kid 2: No mom! He has to apologize to the whole family. (Starring and pointing at me) you, have to apologize to the whole family!
Gw : the whole family? The whole entire family?
Kid 1 : yea! Including our grandpa!
Gw : okay, i can apologize to your grandpa, where is he?
Kid 1 : he’s in palembang (lempeng)
Gw : (dalam hati: ni anak ngga tau kali ya kalo gw mesti jadi gatot kaca sebelum gw bisa begulat ma macan sumatra buat minta maaf ma kakeknya yang lagi damai di pedalaman tanpa tau apapun soal panty gw nggaruk volvo orang. Cuma hampir pula!) but how can i go to palembang? would you accompany me to palembang?
Kid 2 : we have to go to school, arent you aware we’re elemenatries? What kind of grown up are you?
Gw : not a pretty good one i suppose?
Kid 1 : sorry. Well, if you cannot go to palembang, you at least have to apologize to aunty mayang.
Gw : (dalem hati lagi, man! Siapa lagi si aunty mayang!? Kayanya hidup gw bersahabat banget si sama tante-tante!)
Tiba-tiba, nongollah seorang perempuan cantik jelita. Gw taksir, umurnya sekitar 19-21. Wah, bisa jadi mangsa nih. Putih, mulus, cantik, seksi, dan pakaiannya sopan! Selera gw! (mulai nongol adegan porno amatir di otak gw) :p
Kid 1 : tante mayang! Inget ga yang mobil kita hampir di tabrak? Dia nih yang hampir nabrak kita!
Kid 2 : iya! Dan dia harus minta maaf sama tante mayang!
Gw : (sambil senyum najong lebar teu puguh. Oh, jadi ini tante mayang... :-?) maaf ya, waktu itu lagi ngelamun...
Cewe putih cantik seksi mulus sopan (CPCSMS) : oh, jadi elo..
Gw : iya, waktu itu pikiran gw lagi penuh, jadi.. ya gitu deh..
(CPCSMS) : ah, gapapa kok, di pertigaan itu emang bahaya tuh, ati-ati aja laen kali. Lo tinggal disini? Eh, btw, gw mayang (sambil nyodorin tangan)
Gw : (sambil nyalam tipis) gw ican, heeh gw disini di XXXXXX
.
.
.
.
(yah intinya gw jadi ngobrol sama ni mayang)
Sialnya, gw selalu grogi, malu dan panik kalo ketemu cewe baru. Apalagi yang menurut gw varietas unggul kaya gini. Gw yakin omongan gw ngga ada yang penting dan ngga bergerak sedikitpun ke arah ngedapetin facebooknya, atau no hape, atau apapun yang bisa membantu. Sampai suatu ketika, kita berdua diem. Siiiiinggg sampe sekitar 5 menit. Dan ngga tau kenapa gw malah reflek pamitan. ( duh, goblok!) yah, akrinya gw balik ke rumah sekitar jam 7 malem tanpa membawa hasil apapun. Gw langsung iseng ngutak atik facebook. Sampe sehari kemudian, gw masih ngga nemu account bernama mayang tinggal di bandung dengan foto yang mirip mukanya dia. Akhirnya gw menyerah. Sudahlah. Sekarang malah gw lupa tampangnya kaya gimana, pokonya CPCSMS lah!
Sekarang si gw uda ga napsu amat, biarlah mayan hanya untuk dikenang. Tapi gw rasa gw bakal sering lari pagi dan lari sore di kbp nih, gw udah yakin juga ama jalur nya.. hehehehe....
Senin, 17 Mei 2010
ngga bole kufur nikmat
Wew...
Barusan bokap gw nelp. Sesuatu yang sama sekali ngga diduga. Gw kira ada hal penting banget yang mesti diomongin tengah malem gini. Ternyata Cuma nanya kabar. Lah, ada angin apa ini bokap gw anya kabar hari gini... Nada ngmong bokap keliatan bergetar kaya kawatir banget ngga kaya biasanya. Bokap orang yang keras. Keras, tapi ngga kasar. Dia tegas banget. Tegas, bukan irasional. Tiba-tiba dia nanya ipk gw sekarang berapa. Dan ternyata bokap udah tau kalo ip gw semester kearen nasakom. Iyah, gw udah ngerasain, ip 3,9 sampe 1,9. Yang gw heran, bokap ngga marah. Ini aneh. Bokap udah tau ip gw satu koma tapi dia ngga marah ma gw. Dia malah ngajak gw ngobrol yang aneh dan ngga penting. Menurut gw buat dia ngga penting. Bokap bukan orang yang bakal ndengern curhatan melow anak lakinya. Dia bukan orang yang nganggep persoalan wanita, cinta, persahabatan adalah hal yang seru untuk dibagi. Tapi barusan bokap beda banget. Yah, gw ceritain lah semuanya. Mulai dari gw lagi jenuh sama kuliah, gw pengen pindah jurusan, soal kisah ababil gw dengan V, cerita gw ketemu HM, dan perkara PPY. Semuanya didengerin bokap dengan sabar. Gw bahkan sempet kepikiran jangan-jangan abis ini gantian bokap gw yang curhat, makanya dia rela dengerin cerita gw. :p
Ngga tau gmn caranya, tapi bokap bisa pengertian banget. Dia bisa ngertiin gw kalo jenuh dengan kuliah dan butuh motivasi baru. Dia ngerti keluarga gw sekrang mencar nyebar kesegala penjuru butuh penyesuaian. Dia ngertiin posisi dan kondisi gw pas ada masalah sama V. Bokap ngga keberatan gw sering maen sama HM. Dan bokap sempet becanda soal PPY.
Ini bener-bener aneh dan ngga biasa. Bokap akhirnya Cuma ngomong “bapak sama ibu punya harapan di kamu. Kamu nanti jadi anak laki paling tua, kamu punya tanggung jawab. Kalo kamu lagi hilang semangat, coba inget-inget ini. Kamu harus bisa jadi imam.”
Akhir-akhir ini gw sempet kepikiran apakah gw kufur nikmat dengan ngga nerusin hubungan gw dengan PPY. Apakah gw kufur nikmat dulu ngelepasin V. Apakah gw kufur nikmat dengan ngga nyari cewe sekarang. Tapi sekarang gw sadar, gw kufur nikmat kalo bokap gw udah ngasih segudang fasilitas, dan gw tetep ngga bisa bikin dia senyum. Gw kufur nikmat kalo gw punya kesempatan untuk maju, tapi gw malah tidur seharian.
Gw sibuk mikirin hal-hal yang penuh dengan nafsu sedangkan kewajiban gw lupain. Gw sibuk mikir apa yang gw mau padahal semuanya udah tersedia.
Im so sorry dad, mom, i wasn’t a better person.
Btw, gw akhirnya tau judul film drama korea yang dulu gw bilang bagus : “sad movie”
Minggu, 16 Mei 2010
Waw, udah lama banget ni blog ngga gw jamah. Sampe passwordnya aja gw lupa. Baiklah blog, gw minta maaf kalo lo ngerasa Cuma kepake pas gw punya masalah doang, tapi percayalah, sebulan belakangan bukanlah masa-masa senang buat gw. Gw juga tau kalo gw ngga konsisten dengan ngga nyelesein tulisan gw soal keperawanan. Yah, suatu saat akan gw terusin.
Well, banyak banget kejadian heboh belakangan ini. Mulai dari gw jadian sama PPY, V jadian sama T, gw udahan sama PPY, gw ngeberaniin diri ngomong sama HM, hilangnya kecintaan gw pada bidang kuliah yang berujung pada kemungkinan gw ngulang lagi medan ditambah beberapa kuliah lainnya, HM pindah ke jakarta, gw dan HI mulai jarak berhubungan, bonyok dateng ke jakarta, kaka gw pindah ke singapur dan sekarang hamil, ade gw mulai punya TTMan di medan, tante gw pindah ke bekasi, bah, banyak banget lah. Butuh banyak penyesuaian banget dari gw. Dan butuh banyak rehabilitasi dan recovery juga.
Sekarang gw lagi dengerin lagunya the cors yang what can i do to make you love me. Enak. Ringan. Ngena. Gw rasa pertanyaan dalam hidup gw sekarang adalah what can i do to make you love me. What can i do to make me better. :)
Gw mungkin belom cerita kalo gw dan PPY jadian. Ngga lama, sekitar sebulan lebih. Dia nembak gw dan gw terima. Menimbang momennya si wajar banget kalo banyak yang bilang gw Cuma nyari pelarian doang. Honestly, pertimbangan gw nerima PPY adalah gw rasa dia serius dan gw emang lagi males anget buat maen-maen, jadi gw rasa mungkin dia adalah orang yang tepat. Pada saat gw nerima dia, gw bener2 berusaha untuk ngga pertimbangin cewe lain. Gw bener-bener ngga ngejadiin dia pelarian. Dari siapapun. Gw bener-bener salut sama dia. Gw rasa gw mesti mengangkat topi dan membungkuk buat dia. Gw menghargai semua usaha dia. Waktu dia nembak buat pertama kali, gw masih kalut sama V dan gw ngga mau nerima dia karna gw takut dia Cuma bakal jadi maenan gw buat ngelupain V. Dan gw berusaha objektif waktu dia nembak lagi. Yah, tapi gimanapun juga, perasaan ngga bisa dipaksain. Gw jujur sama PPY kalo gw ngga punya “crush” sama dia pas nerima, dan kenyataannya gw tetep ngga bisa sayang sama dia sebagai “couple”. Dan gw ngga mungkin selamanya bermanis didepan dia tanpa perasaan yang pasti. Dia juga ngga layak ngedapetin gw dengan pengorbanan dan pengeritannya yang segitu gedenya. Jadi gw rasa buat sekarang yang terbaik adalah gw dan dia jalan masing-masing.
V dan T si cerita lama, gw tau. Tapi seinget gw, gw belom sempet cerita disini. Yah, setelah “insiden” di rumah sakit, gw dan V emang sempet deket lagi. Tapi itu ngga lama. Dan berakhir karna gw dan V saling salah pengertian. Yang pasti seminggu setelah “insiden” di rumah sakit V jadian sama T. Well, it’s never so bad to kiss someone goodbye. The thing is : gw gampang ge er. Jadi, yah... gitu deh.. hehe... Gw sendiri si ngga tau pasti kenapa V nerima T, tapi logically, cewe mana si yang bakal nolak cowo yang nembak disaat dia butuh senderan. Yah, kalo pun V emang serius sama T, gw harap T is a better person than i was. Other else, gw bakal jadi orang pertama yang ngga ikhlas.
Dua minggu yang lalu akhirnya gw ngomong ke HM soal apa yang gw rasain ke dia. Gw ngga bilang gw sayang, gw bilang gw suka. Yah walaupun gw tau itu ukan suka biasa-biasa aja. Dan bukan suka yang baru-baru aja. She doesn’t believe in love anyway (said her) jadi gw rasa cukuplah dengan gw bilang suka. Itu juga udah susah banget. Iyah, gw tau, gw suck banget soal ginian. Gw emang ngga pernah jago ngegaet cewe, ngga pernah bisa manis-manis depan cewe, but at least i tried my best! :D pas gw ngomong juga ngga ada bagus-bagusnya, di mobil, udah mau nyampe, ujug-ujug nyembur. Kalo gw jadi HM gw udah ilfil banget, gw yakin si, HM tu ilfi banget ma gw,, :((. Pas gw ngomong, pas prambors muter lagunya endah and rhesa yang when you love someone. Gilak! Bahkan prambors juga ngecengin gw! Iya-iya, gw tau gw payah... HM sempet nanya “terus gimana?” sumpah gw kesel pas dia nanya gitu! Gw bingung mau ngomong gimana. Yah kalo mau jujur mah maunya dia putus ama cowonya terus jalan ma gw :P (iya-iya, gw tau gw orang sucks yang ngarepnya ngga ketulungan!) tapi gw tau gimana rasanya cewe gw direbut orang, jadi gw rasa gw ngga mau jadi bajingan yang nyaplok cewe orang. Walaupun perasaan ngga bisa dibohongi, tapi manusia dilahirkan untuk menahan nafsu. Jadi gw diem aja pas dia nanya. Daripada gw jadi perusak rumah tangga orang. Sekarang si dia udah di jakarta dan gw rasa udah damai dengan kerjaan baru dan suasana barunya.
Belakangan juga gw sibuk banget dengan.. yah.. hal hal ngga penting. Gw nyoba bisnis, gw cabut-cabut kuliah, ngutak atik komputer sampe berasep, meretelin mobil sampe tukang engkel geleng-geleng, dan banyak hal ngga penting lainnya. Itu semua karna gw mulai jenuh dengan kuliah. Gw ngga begitu aktif di hme ataupun km-itb sekarang. Gw pengen bergerak ke pengmas. Gw pegen banget ikut palapa. Tapi banyak banget halangannya. Ujung-ujungnya gw berakhir menjadi maasiswa tidak produktif. Untungnya gw masih sempet baca-baca buku bahasa jerman, jadi masih adalah yang gw dapet dikit. Tapi yang parahnya, kayanya kuliah gw mulai terancam nih. Uts uas ga ada yang bisa, kuis pas-pasan. Gw malah lebi asik baca artikel soal mobil, termodinamika, tata ruang rumah, sumpah, ngga penting banget dah! Tapi yang pasti gw mulai memperbaiki kekurangan gw dibidang agama. Gw akui, agama gw sempet bobrok, bobrok sebobrok bobroknya sampe ngga bisa gw ceritain disini. Dan yang paranya, bukan Cuma bobrok individual, tapi sampe bobrok komunal! Well, bi individual to be exact. :p yah, gw mulai memperbaiki bacaan al-quran gw, mulai berusaha solat sunah, mulai ngeramein mesjid, mulai ngejaga kata-kata lagi. Dll. Bukannya mau pamer disini, tapi mau bilang kalo gw baru mulai, jadi masih bobrok!
Oh iya, ada berita bagus banget! Bahagia banget! Kaka gw, ayuni maulidya, akhirnya hamil! Hohoho akhirnya gw jadi om! Asli, gw hepi bener kaka gw hamil! Bakal makin banyak anak kecil di keluarga gw dan akan semakin banyak maenan buat gw. :D masih baru banget si, masi 9 bulan lagi sampe anaknya lahir. Yah, gw doain dan anaknya sehat lucu dan aktif!
Well, udah pagi nih, gw mau lari pagi dulu. Tenang aja, gw inget kok sama janji gw buat nyelesein cerita tentang keperawanan. Ok, see ya!
Selasa, 23 Maret 2010
keperawanan part1
Malem ini gw pengen nulis tentang keperawanan. Sumpah, gw bukan abis mimpi basah. Tanya aja sofa tempat gw ketiduran sama celana dalem gw. Bukan abis nyadar dosa atau merawanin anak orang juga. Anyway, bahasan gw mah pasti dangkal. Gw bukan anak kedokteran yang berkutat ma ginian, atau seorang sosiolog yang paham fenomena terkini. Ini sekedar opini yang sedikit gw selipi sudut pandang ilmiah. Sedikit lho. Sedikit.
Oke, kita mulai dengan arti perawan. Menurut KBBI :
pe•ra•wan 1 n anak perempuan yg sudah patut kawin; anak dara; gadis; 2 a belum pernah bersetubuh dng laki-laki; masih murni (tt anak perempuan): meskipun umurnya 30 tahun, ia masih --; 3 a ki belum digarap (diusik-usik, dijamah tt hutan, daerah, dsb): sebagian besar hutan di pulau itu masih --;
-- kencur anak perempuan yg menginjak dewasa; -- sunti anak perempuan yg mulai jadi gadis (perawan kecil); gadis sunti; perawan kencur; -- tua gadis yg sudah tua dan belum menikah;
me•me•ra•wani v ki mengambil keperawanan seseorang;
ke•pe•ra•wan•an n perihal perawan; kesucian (kemurnian) seorang gadis; kegadisan
nah, disini si Cuma diliat dari sisi perempuan. Tapi karna gw ga mau cari masalah sama kaum feminis, mari kita setarakan. Jadi, yan gw simpulkan dari kbbi, perawan adalah orang yang patut kawin, belum pernah bersetubuh dan belum pernah dijamah. Disini sama sekali ngga nyebut2 selaput dara atau buah cherry. Well, mungkin emang esensi dari keperawanan itu bukan di selaput dara walaupun selaput dara dapat dijadikan parameter yang terkadang ampuh. Oh iya, selaut dara atau hymen sebenernya adalah suatu lipatan selaput lendir yang menutupi pintu liang senggama (introitus vagina), bentuknya biasanya bulat sebagaimana bentuk liang vagina, tetapi ada juga yang seperti bulan sabit (Bentuk semilunar), bahkan ada yang mempunyai Septum (pemisah). Konsistensi selaput dara pun berbeda-beda ada yang kaku sampai yang lunak sekali, letaknya hanya sekitas 1-2 CM dari bibir vagina lubang selaput dara yang masih utuh umumnya hanya dilalui oleh jari kelingking. (http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=978&tbl=biaswanita 23 mar 2010)
Pada umumnya, jika kita melakukan hubungan seksual, selaput ini akan sobek dan menimbulkan luka yang mengeluarkan darah. Ini yang biasanya disebut darah perawan. Tapi, faktanya, selayaknya sebuah organ dalam tubuh manusia, ngga semua selaput dara bisa disama ratain. Ada cewe yang selaput daranya kuat atau cukup elastis sehingga gesekan saat penetrasi ngga cukup kuat buat nyobek. Atau ada yang sangat lemah sehingga benturan sedikit aja bisa bikin sobek. Penyebab sobeknya selaput dara juga ngga mesti penetrasi hubungan seksual. Kecelakaan, terapi medik, benturan, atau jari laknat juga bisa menyebabkan selaput dara sobek. Petting juga bisa menyebabkan sobeknya selaput dara. Kok bisa? Cobain aja kalo berani! Makanya, laen kali kalo petting jangan kebawa napsu, jangan kenceng2, siapa tau cewe lo tipe yang lemah, kalo sobek, bisa panjang tuh ceritanya. Kebanyakan cowo bakal lantang menyerukan cewenya ga perawan kalo pas ML (atau kalo beradab, MP) ga keluar darah. Sebenernya gw rada bingung kenapa cowo2 mesti rewel kaya nenek gw kalo dateng bulan pas mendapati cewenya ga perawan. Toh kalo pun emang masi perawan, tu cewe bakal keilangan keperawanannya gara2 lo MLin kan? What’s the big deal? Kaya… lo mau ngebejatin orang tapi ga mau dibejatin. (yah, kalo sama istri pas MP mah wajar marah kalo baru tau istri lo ternyata ga perawan dan ga ngaku2) Tapi tenang aja si, selaput dara itu organ yang bisa dilacak. Jadi sebenernya lo bisa bawa ke dokter dan cewe lo bakal di cek selaput daranya. Dan bakal ketauan kerusakan selaput daranya emang karna bejat ato kecelakaan ato pengobatan. Gw juga ga ngerti si gimana cara ngeceknya, tapi di kebanyakan rumah sakit di jakarta udah bisa kok. (kok gw bisa tau ginian si.. dasar bejat..)
oke, sekian mengenai selaput dara dan mari kembali ke esensi dari keperawanan. Buat hal ini mah tiap orang pasti beda-beda. Jujur, dulu gw punya presumsi kalo perawan adalah punya selaput dara. Tapi setelah mempelajari fakta2 ilmiahnya, pandangan gw berubah. Menurut gw, keperawanan itu menyangkut tingkah laku dan pengalaman seksual. Menurut gw, cewe yang kehilangan selaput dara karna diperkosa atau dibohongin orang itu adalah perawan. Karna sampe akhir, dia tetep mempertahankan keperawannya. (tapi kalo pas diperkosa taunya dia nikmatin juga, yah, lain lagi itu mah) menurut gw, kehilangan keperawanan ngga cuma karna penetrasi seksual doang. Kalo (maaf) toket lo udah ditoel2, dielus2, diremes2, ato dibejek2 dan lo menikmati itu (intentionally or not) yah, berarti toket lo udah ngga perawan. Begitu pula dengan bagian tubuh lainnya (paha, pantat(dan turunannya), selangkangan, perut, ketek, punggung, leher, bibir, esp vagina) kalo udah di-test drive ama orang dan lo merelakan, diniatin ataupun ngga, yah berarti bagian2 itu udah ga perawan. Tapi dari simpelnya pandangan gw itu, ada beberapa bagian yang menurut gw extraordinary dan akan menjadi pertimbangan gw dalam menilai orang. (yah, sekitaran antara leher-perut dan pinggang-lutut) Jadi sekarang si gw udah ngga terlalu perrmasalahin selaput dara. Maksudnya, kalo emang mau boong, tempel yang baru juga bisa kok. Nah, yang perlu gw tekankan adalah, pandangan gw ini berlaku bagi cewe dan cowo. BUKAN! GW BUKAN BISEX! APALAGI HOMO! NA’UZUBILLAH! Cuma maksudnya, kalo ada cowo yang udah jadi maenan cewe dan dia nikmatin, berarti tu cowo juga udah ga perawan. Sekali lagi gw tekankan, GW BUKAN BISEX! APALAGI HOMO! NA’UZUBILLAH!
Sekarang, yang jadi pertanyaan adalah, gimana jadinya kalo yang menjamah adalah diri kita sendiri? Yah, itu mah ibarat lo tanggung jawab atas diri lo. Yah, lo ga perawan atas diri lo sendiri dan lo mesti ngakuin itu. Mungkin lo bisa nutupin dari orang lain dengan ciamik, tapi kenyataan ga akan berubah, teman.
Ini part 1, besok siang bakal gw lanjutin dengan part 2 yang ngebahas korelasi keperawanan dan interaksi sosial dan cinta.
Selasa, 16 Maret 2010
Sejak lahir kita sudah mulai belajar. Dari nol. Sejak lahir kita terus mengalami semua. Tidak pernah menyerah. Tidak ada siapapun yang mengajari kita duduk. Membalik badan. Merangkak. Berjalan. Tidak ada siapapun yang mengajari kita do re mi fa so la si do. Teriak. Mengucap. Mendengar. Semua kita dapatkan dari usaha kita sendiri. Aneh? Tidak. Kita datang dengan nikmat yang tak terhitung. Dengan bakat yang tak terbayang. Allah telah memberi segala modal yang kita perlukan. Gw rasa kita ngga butuh yang lainnya lagi.
Entah sejak kapan kita mulai merasa lelah. Jenuh. Malas. Bukan. Kita merasa takut. Takut akan ketidak nyamanan. Takut akan usaha. Takut akan sakit. Sejak sd gw mulai mengenal takut akan kebingungan. Sejak smp gw mulai mengenal takut akan sakit hati oleh lawan jenis. Sejak sma gw mulai mengenal takut tak dianggap.
Barusan gw teringat sebuah dalil yang menyatakan Allah lebih dekat dari urat nadi kita, nyawa kita (QS. 50 : 16). Jika Allah yang memberikan kita semua modal yang kita perlu ada di dekat kita, lebih dekat dari diri kita sendiri, mengapa kita harus takut? Lalu gw teringat sebuah dalil yang mengatakan jika kita mendekati Allah, maka Allah lebih mendekati. Jika kita menjauhi Allah, maka Allah akan lebih jauh. Oh. Gw ngerti. Kenapa gw selalu takut. Kenapa gw ga inget sama keberanian saat gw bayi. Kenapa gw berenti belajar. Bukan modal yang gw bawa sudah habis. Bukan Allah melepas gw gitu aja. Tapi langkah gw yang menjauh dari Allah. Langkah gw yang merusak diri sendiri yang membuat modal gw banyak terbuang percuma. Investasi modal di tempat yang salah yang membuat gw kehilangan banyak modal. Memboroskan modal tanpa manfaat yang membuat gw kehilangan banyak modal. Lalu gw trauma. Lalu gw takut. Lalu gw lupa kalau sumber modal itu ada di dekat gw lebih dekat dari gw sendiri. Gw lupa kalau sumber modal itu ngga akan pernah kehabisan modal dan ngga pernah pelit.
Barusan juga gw sadar kalo segala yang terjadi dalam hidup gw akhir-akhir adalah harta karun. Bokap gw yang banting tulang mengingatkan gw kalo gw punya tanggung jawab dan janji sama dia. Nyokap gw yang menangis saat gw jatuh mengingatkan gw kalo gw punya tempat bersandar yang hangat. Ade gw yang kurang ajar sama gw mengingatkan gw kalo gw belom memberi contoh semestinya sama dia. Temen2 gw yang sering bicara di belakang orang mengingatkan gw untuk menjaga mulut. Temen2 gw yang bisa saling memaafkan mengajarkan gw kalo yang diperlukan dari masa lalu adalah hikmah dan harus dilupakan adalah sakit hati. Temen2 gw, BA, AF, GNDB, yang ada pas gw jatuh mengajarkan gw betapa pentingnya saling menolong. Temen2 gw, HM, HI, yang dulu sangat hangat tapi sekarang menjadi dingin pada gw mengingatkan gw untuk selalu berhati2 bertindak dan selalu introspeksi. Temen gw PPY, yang selalu menghibur gw, mengajarkan gw arti ketulusan. VYG yang bolak balik datang pergi mengjarkan gw kalo setiap orang berhak melakukan apapun dalam hidupnya dan membuat pilihan apapun. Namun jangan ganggu hak orang lain. Dan jangan pernah mengharapkan balasan atau pamrih dari apa yang lo lakukan. Dari sini gw juga belajar kalau gw bisa bangkit, bukan berarti gw ngga akan terpuruk lagi. Dan itu juga buka berarti gw ngga bisa bangkit lagi. Kalau gw bisa bangkit, bukan berarti gw bisa berjalan kembali menjauhi Allah.
Sering kali, gw terlalu panas, emosi, takut, atau terburu2 melihat suasana. Sehingga hikmah2 yang dapat gw serap menguap tanpa gw sadari. Yang tersisa hanyalah prespektif dan prasangka buruk. Kenyataannya, gw terlalu jauh dari Allah sehingga ketika sebuah investasi gw gagal, gw akan berhenti menjadi pelaku pasar padahal tujuan gw bahkan belum tercapai sedikitpun.
Dari semua ini gw menyadari bahwa logika akan membawa kita pada pelajaran2 yang sangat berharga. Namun hati yang dapat menjaga logika itu tetap jernih dan selektif
Ini Cuma pengalaman gw. Ngga ada kesimpulan dan penutup dari tulisan ini. Karna itu semua ada dikepala dan hati kita masing-masing.
Sabtu, 13 Maret 2010
Jumat, 05 Maret 2010
sejam yang lalu gw baru aja mendeklarasikan bahwa gw menyerah dalam pertempuran melawan antena besok. menyerah sebelum berperang si, tapi mendingan gini dari pada udah keburu perang dan mendapat banyak kerugian perang dan tetap kalah.
gw iseng nyalain tv. ngga ada film bagus. sumpah. cuma ada drama korea di indosiar. gw bukan pecinta drama. apalagi drama korea. malah, biasanya gw tidur kalo nonton drama. (kecuali beberapa drama yang emang outstanding dan keren abis)
tapi ternyata film drama barusan termasuk yang outstanding. film realistis. alurnya bikin mikir. dan ngga cengeng. gw paling males nonton film yang isinya cinta bla bla bla, haru bla bla bla, nangis bla bla bla, atau sejenisnya. yah, di film barusan emang ada si dikit, tapi ngga lebay dan penempatannya pas.
ada 4 kisah dalam 1 film itu: cowo1, pemadam kebakaran yang ngga berani ngelamar pacarnya, cowo2, pengangguran yang diputusin pacarnya yang masih sayang banget ma dia, cewe bisu dengan muka cacat yang punya pengagum, wanita karir bersuami beranak satu yang sukses, supersibuk namun ternyata menderita kangker. (ga tau kangker apaan) judul film nya pake bahasa korea, jadi gw ga ngerti tu judul bacanya apaan. kalo film yang banyak x nya kan disebut film "xxx" maka judul ni film banyak buletannya anggep aja film "ooo". (ini gw bukan lagi ngaku secara ngga langsung kalo gw suka nonton bokep ya! iyah, pernah si, beberapa kali, tapi itu mah dulu, taunan yang lalu. percayalah. saya sudah bukan orang bejat.)
sisnopsisnya gini:
cowo1 yang berprofesi sebagai pemadam kebakaran, ngga pernah punya keberanian buat ngelamar pacarnya. padahal adik si pacar, udah minta dipanggil adik ipar. si cowo selalu mendahulukan kerjaannya dan menempatkan si pacar di posisi kedua. setelah pasangan ini berantem, si cowo akhirnya mutusin buat beli cincin dan ngelamar pacarnya. sialnya, beberapa saat sebelum pacarnya sampe ke tempat janjian, si cowo1 keburu dapet panggilan karna ada kebakaran. si cowo1 yang berdedikasi sama pekerjaannya akhirnya cabut dan lamaran ngga pernah terjadi. dan ngga akan pernah terjadi. silahkan tebak kenapa.
cowo2 adalah pengangguran yang kerja serampangan ngga pasti. pacarnya yang udah jenuh banget akhirnya minta putus. tujuannya biar si cowo2 lebih serius nyari kerjaan. gw rasa si cowo2 punya jiwa pengusaha yang cukup bagus. dia bukannya nyari kerja, malah bikin agen perpisahan setelah terinspirasi dengan seorang wanita yang tiba2 minta tolong ma dia buat mutusin pacarnya dari telpon umum. jujur, gw salut ma idenya. jadilah dia kerjaannya nyampein pesen2 orang2 yang pengen putus sama pacarnya tapi ngga sanggup nyampein sendiri.
cewe bisu cacat yang notabene adalah adik pacar cowo1, adalah seorang badut di sebuah taman ria. tiap hari ada cowo yang sengaja dateng ke taman ria itu cuma buat nyari ni badut. cowo ini, mulai kagum dan mempunyai harapan sama ni badut walaupun dia ngga tau isi ni badut gmn. mulai dari sombong2an, lucu2an, mesra2an udah lewat sampe akhirnya ni badut dan cowo pengagum janjian buat ketemu dengan catatan si badut mesti nunjukin tampang aslinya. di malam mereka ketemuan, si cewe bisu cacat beneran nunjukin tampang aslinya. dia cacat di pipi kaya luka bakar gitu. dan dengan ditutup make up, sumpah, ni cewe cakep gila! si cewe terus dilukis sama cowo pengagum. begitu selesai, si cewe cabut ke toilet, ngapus make up sampe semua cacatnya keliatan terus balik dan minta dilukis. menurut gw si dengan cacat itu pun, ni cewe masih cakep. (ini masalah selera, bung!) si cowo ilfil tapi dengan sempurna ngga nunjukin sama sekali. dia terus ngelukis ni cewe dan tetap ngga masukin cacat tu cewe dalam lukisannya. dia cuma bilang kalo dia mesti nerusin sekolah ke luar negri. dan masih tersenyum dengan sangat hangat.
yang terakhir adalah seorang wanita karir sukses beranak 1 berumur 6-8 taun. karna sibuknya dia dan suaminya, anaknya ngga pernah dapet kasih sayang ortu. sampe suatu ketika ni ibu nabrak pas nyetir mobil dan dirawat dirumah sakit. pas dirawat inilah baru ketauan kalo ternyata dia mengidap kangker. jadi, walaupun dia ngga luka apa karna kecelakaan, dia tetep mesti dirawat. suami istri ini berusaha nutupin dari anaknya. tapi yah, akhirnya bocor juga. yang unik adalah, saat si ibu dirawat, barulah keluarga ini utuh. si anak menjadi lebih ceria dan dewasa, si ayah lebih perhatian dan sabar, si ibu yaa si ibu. mereka bisa saling ada dan saling ngisi satu sama lain. sayangnya ini ngga berlangsung lama karna kenyataannya kangker si ibu terlambat diketahui dan udah parah dan akhirnya meninggal.
whew... setelah gw baca lagi, kayanya sinopsis yang gw bikin ngga jauh beda sama cerita drama lain. tapi kalo lo nonton, lo pasti ngerasa kalo ini beda. yah, gw bukan penulis yang bagus juga si..
gw sendiri merasa tertohok dengan film ini. dari tiap kisah, gw bener2 merasa kalo gw ngga bersyukur. dari kisah 1, gw jadi sadar kalo dulu, gw punya pacar yang bener2 sayang ma gw, mau ngerelain apa aja buat gw, nerima busuk2nya gw, mau berusaha deket ma keluarga gw, keluarganya dia mau nerima gw, dll. tapi ternyata malah gw sia-siain. dan sama kaya cowo1 tadi, semuanya udah ngga bisa diulang. walaupun berbeda dari cowo1, sekarang si gw masi punya nyawa. yah, sudah lah, mungkin Allah punya rencana lain. toh sekarang gw ga nyari pacar. gw nyari calon istri. makanya gw si ga keburu2.
dari kisah 2 gw sadar kalo gw ngga punya prestasi. ngga ada yang bisa gw kasih ke siapapun. kalo di film masalah uang dan pekerjaan, mungkin di gw masalah prestasi dan hasil kuliah. gw jadi tertohok karna gw baru aja nyerah kuis antena. ngga ada usahanya amat!
dari kisah 3 gw jadi sadar kalo gw udah dikasih banyak kelebihan dan nikmat. pun, gw tetep ngerasa ada yang kurang. ngerasa ngga puas. ngerasa gw masih berhak buat lebih. sebenernya ini mungkin bagus buat memotivasi gw berprestasi tapi ngga buat memacu gw berpikir hidup ngga adil. yang penting sekarang kayanya gw mesti bersyukur dan memperhatikan kelebihan2 gw biar bisa gw pake sebagai alat berprestasi. sukur2 kalo ntar gw bisa bantuin orang yang ngga seberuntung gw. gw jadi inget ada guru gw yang pernah bilang "lihat apa yang ada di atas mu saat siang dan sore. lihat apa yang ada dibawah mu saat pagi dan malam"
dari kisah terakhir gw sadar kalo gw punya keluarga lengkap. selalu ada buat satu sama lain. selalu berkorban buat satu sama lain. gw punya bokap yang mati2an ngehidupin keluarga, nyokap yang banting tulang ngerawat anak2, kakak yang memotivasi gw, asik yang mandiri, dan adik bayi yang selalu bikin semua orang ketawa.
btw, terlepas dari obrolan mengenai film ini, beberapa hari terakhir kayanya ada kesalahan gw lakukan. ngga tau kenapa HM kayanya pundung ma gw. ngga tau si dia emang lagi ada masalah atau emang gw yang salah. kalo emang lagi ada masalah, yah, semoga cepet selesai. kalo emang gw yang salah, mmm... duh, gw ga jago ice breaking nih.... btw, inikan maret, hmm...
kalo dipikir, kurang sempurna apa hidup gw dulu. keluarga lengkap, pacar super, temen2 setia, kecukupan finansial, bahkan sodara2 yang perduli banget! semuanya ada. tapi yang gw inget, sedikit banget gw bersukur sama Allah. sedikit banget gw ikhlas dengan semua itu. justru gw selalu meminta lebih. mungkin kalo lo nyari penggambaran manusia busuk serakah yah, gw lah orangnya. dan sepertinya kata2 Allah benar, sekarang semuanya sedikit bergeser. ngga ada lagi pacar sempurna. bonyok mesti tinggal nun jauh di medan. ade gw mulai ngga percaya sama gw. kaka gw merit dan ikut suami ke singapur. temen2 mencar. sodara mulai sibuk dengan urusan masing2. walau sesekali sitkon dulu kembali terwujud. tapi gw rasa gw harus mulai bersyukur dan ikhlas sebelum semuanya hilang sepenuhnya.
nb: buat bapak, semoga cepet sembuh ya pak...
01.22
Minggu, 21 Februari 2010
Minggu, 14 Februari 2010
jujur, gw hanya berusaha bersikap natural. gw emang cuek. banget. salah satu alesan gw putus sama "V" juga karna gw cuek. ditambah lagi gw takut ngasi perhatian berlebih ke "P" disaat yang ngga tepat. gw takut aja gw udah ngasi perhatian berlebih dan "P" menyalah artikan dan ujung2nya gw ngecewain. gw cuma berusaha bersikap seperti apa adanya gw.
jujur, gw emang ngga banyak cerita soal ujung genteng ke siapapun. kecuali nyokap gw buat minta ijin dan temen HME yang juga mau ke ujung genteng, seinget gw emang ngga ada yang gw ceritain. salah satu alesan gw pergi kesana juga buat nyegerin pikiran gw biar gw bsia ngambil keputusan soal "P". gw tau, dengan gaya gw yang kaya kemaren gw ngegantungin "P" dan gw ga mau kaya gitu terus. gw berusaha menentukan sikap secara gamblang dan tersurat. gw rasa dari awal gw dan "P" udah punya persepsi berbeda mengenai hubungan. gw menganggap hubungan adalah interaksi seperti pada umumnya dan gw rasa "P" ngga berpikir kaya gitu. gw ngga mau jadi orang jahat dengan menyimpan persepsi gw sendiri dan membiarkan orang lain bingung dengan persepsinya. banyak yang gw pertimbangin di ujung genteng soal gw dan "P" dan gw selesai dengan kesimpulan seperti yang gw bilang sama "P". yah kesimpulannya mah biar gw dan "P" aja yang tau, ga perlu gw share disini.
cinta itu soal perasaan dan perasaan itu ngga akan pernah bisa dibohongi atau dipaksa. dan logika gw masih penuh dengan tanggung jawab soal kuliah dan marda. maaf "P". gw ngga pernah punya maksud buat mainin lo. gw cuma lagi ngga mau bersandiwara apapun.
gw sebenernya ngga keberatan "P" dateng ngejenguk gw. dengan siapapun dia datang. gw cuma ngerasa dateng jauh2 dari bekasi ke bandung cuma buat ngejenguk orang beberapa jam adalah hal yang konyol. regardless siapapun yang melakukannya. kecuali kalo suami-istri, ortu-anak, atw paling ngga pacar, bakal beda ceritanya. gw bukan ngga mau dijenguk. gw cuma ngga mau nyusahin. gw ngga mau ngerepotin. dan pada kenyataannya gw seneng banget kok waktu "P" dateng. gw ngerasa punya temen yang segitu ngerhargainnya ke gw. jujur, kedatangan "P" dan "V" ngasi gw semangat yang beda. bukan karna latar belakang hubungan atau masa lalu. tapi karna mereka rela ngerepotin diri dateng jauh2 dari bekasi.
maaf "P", gw emang aneh dan selalu punya cara aneh buat nunjukin maksud gw. ngga jarang kok orang justru menangkap sebaliknya dari maksud gw. however, thanx banget udah jengukin gw.
im not a good person anyway, im sorry.
ibu2 di balkon dan penjual koran di kala gerimis
sekitar 2 mingguan yang lalu, gw sempet ngambl duit di kantor pos di perempatan banda-martadinata. ngambil duit di atm seperti biasanya. ga ada yang spesial. ga ada yang lebih. tapi pas gw keluar atm, tiba2 ada 2 orang anak kecil yang nawarin koran ke gw. sekelijat gw ngeliat masa lalu gw dengan sangat nyata. masa lalu waktu gw bangun pagi dan bertanya2 "gw hari ini bakal makan apa ya?" waktu gw bangun pagi dan mesti berpikir keras apa yang mesti gw kerjain biar gw bisa punya duit buat makan.
waktu itu gw lagi berantem ma bokap nyokap. gw emang orangnya keras dan batu. persis ma bokap gw. jadi kalo berantem yah, begitulah jadinya. gw inget banget alesan gw berantem adalah mantan gw "V". gw yang masih berdarah muda yang berapi2 cabut dari rumah dan balik kekosan hanya dengan modal 60ribu. kepake buat ongkos bis dll 40 ribu dan cuma nyisa 20 ribu yang hanya bertahan 1 setengah hari kemudian. gw emang nekat. orang batu kaya gw kalo emosi dan merasa "pride"nya di ganggu gugat bakal bikin keputusan tanpa banyak mikir. wal hasil selama seminggu gw nyari duit serampangan. mulai dari nyuciin motor temen kosan gw. jadi kuli angkut buat ibu kos. sampe jualan koran.
balik lagi ke 2 orang anak kecil yang nawarin gw koran, ga tau kenapa gw ngerasa kalo "scene" waktu it persis banget sama "scene" waktu gw jualan koran. gerimis, nungguin orang, perut laper, tapi muka gw ga memelas. ga tau kenapa muka gw emang tercetak tengil dari lahir, jadi mau gimanapun sedihnya gw, tetep aja muka gw muka tengil. setelah semingguan gw serabutan nyari duit, tiba2 kaka gw sms "bapak sakit. lo masih anaknya bukan?" ASEM! waktu itu gw bingung banget! sumpah! di satu sisi gw masih gengsi buat balik ke rumah. di sisi lain bokap gw, bapak gw, orang yang mendidik gw dari brojol sampe sekarang, sakit. akhirnya gw nyerah. gw minjem duit sama temen kosan gw. 50rb buat ongkos balik ke bekasi. sampe di bekasi gw ga bisa ngomong apa2 lagi. gw nangis di sebelah bokap gw yang lagi terkapar dikasur. bokap gw ga ngomong apa2, dia cuma megang kepala gw terus senyum. mungkin dia mikir "ni bocah sok hebat banget si, persis ama gw waktu muda." gw ma bokap emang karakternya mirip. keras, ngebatu, dan ga suka kalo prinsipnya disentuh-sentuh. untungnya gw punya darah jawa dikit, jadi gw mah lebih lunak.
setelah semua kejadian ini sekelibat lewat dipikiran gw, pikiran gw kembali ke 2 orang anak yang ada di depan gw dengan tangan mejulurkan koran dibalut plastik. gw tetep teguh pada prinsip gw yang ga mau ngasi duit sama anak jalanan. akhirnya gw mutusin buat beliin mereka makanan. di sebelah heritage ada warung ayam. gw beliin mereka ayam 2 porsi. mereka sempet cerita sedih tentang keluarganya yang mencar2 buat nyari duit. gw ga tau itu bener apa bohong, ga peduli juga, yang penting mereka mesti makan. gw pernah ngalamin ujan2 jualan koran dengan perut kosong. dan gw tau jelas gmn rasanya.
seminggu kemaren gw akhirnya masuk rumah sakit. setelah 2 minggu gw panas dingin ga jelas, akhirnya rapat besar di gelar. sebenernya yang rapat cuma 3 orang: pakde, bude, dan nyokap. tapi karna mereka besar semua gw yakin rapat kemaren pasti menjadi sebuah rapat besar. baik dari segi ruang, waktu, dan pembahasan. (duh, udah ditolongin aja gw masih sempet ngecengin. mau jadi apa gw!?) hasil rapat adalah : gw mesti masuk rumah sakit tempat internist andalan bude gw praktek : RSU cibabat, cimahi. yah, gw mah terima2 ajalah. emang waktu mau masuk RS kondisi gw adalah kondisi terparah. maka, sukses lah gw dirawat inap disana selama seminggu. hari pertama gw dirawat, nyokap masih marah banget gara2 dia ngerasa gw ga bilang2 maen ke ujung genteng. padahal mah seinget gw, gw udah bilang. bahkan sempet ada konflik pas gw bilang. kenapa nyokap gw bisa ngga sadar ya? malem pertama disana panas gw 39,5 dan gw cuma dikasi seprei 2 lapis buat selimut dengan alasan, selimutnya kotor semua. buset! dengan suhu 39,5 gw cuma dikasi seprei 2 lapis? kenapa ga sekalian aja gw disuru tidur dilantai. siapa tau besok pagi suhu gw bisa mencapai 59,3. dengan demikian gw rasa gw ga perlu repot2 dirawat lagi. tinggal siapain pemakaman aja. rumah sakit macam apa ini!? tapi udahlah, demi mimpi2 yang ingin gw capai dan masa depan gemilang, gw bertekat gw akan melewati malam itu dengan sukses dan gw akan sembuh walau malam itu gw ga ditemenin siapapun!
malem kedua nyokap gw udah lumayan adem dan bersedia nemenin gw. kayanya ini faktor nyokap gw emosi juga waktu gw ceritain soal seprei 2 lapis sebagai selimut. malam kedua, gw juga udah dapet selimut yang sebenernya. merah, tebal, dan lembut. beneran deh, gw sempet punya pikiran buat nilep tu selimut buat dirumah. tapi mengingat gw lagi sakit dan setiap perbuatan jahat berpotensi meningkatkan sakit gw, jadi niat licik tadi gw batalkan.
hari demi hari gw lewati. banyak yang membesuk gw. mulai dari mentor gw yang baru abis kondangan dengan pakean casual. "P" yang ditemani oleh "E". bentar, coba dipikir ulang, "P" putus dari "E", belakangan "P" nembak gw, kemudian kemarin "P" membesuk gw ditemani oleh "E". hmm... gw ga bisa komentar lagi deh. kita skip aja cerita yang ini. selanjutnya ada HM dan HI yang membesuk gw pada saat gw lagi cuma make celana dalem. argghhh! gw kan lagi kurus, lagi ga ada seksi2nya! untung ada selimut merah lembut yang bisa gw pake untuk membalut areal pinggang ke bawah. untuk HM dan HI, saya himbau, lain kali kalo mau besuk gw, bilang2 dong, biar gw pake celana dan ganti baju dulu... kasian juga kan ente mesti nyium bau keringet ane... :P lalu ada "V" yang ditemani sahabat kosannya "PA". gw rada kaget si waktu "V" dateng, gw kira dia lagi di solo. yah, karna dia membawa sesajen yang bermanfaat, dia gw terima dengan senyuman. :D ngga deng, becanda, semua orang gw terima dengan bahagia kok. terima kasih untuk semua pihak yang telah datang membesuk saya dan semua pihak yang tidak datang tetapi mendoakan saya dan semua pihak yang ngga membesuk dan tidak mendoakan juga tapi turut berduka waktu gw sakit. :D
pada malam terakhir, ada kejadian seru boy! waktu itu gw lagi smsan ma HM. tiba2, gw mendengar sayu2 suara aneh kaya "noise" waktu kita lagi nelp pake hape. gw si awalnya cuek. tapi kamin lama tu suara makin jelas menjadi suara tangisan. tangisan perempuan. bukan anak kecil, bukan perempuan paruh baya. suara tangisan perempuan muda. asem lah! mana bisa tidur gw kalo denger suara kaya begini! HM yang waktu itu lg smsan ma gw, bersikukuh kalo itu adalah suara burung. akh, suara burung dari hongkong, orang disekitar sini kaga ada pohon gede, padahal gw lagi di lantai 2 rumah sakit yang tiap lantainya sekitar 3,5 meteran. gmn ceritanya suara burung bisa nyampe sini. akhirnya gw manggil suster, dan nanya "sus, denger suara berisik ga sus?" suster cuma jawab "ngga a', perasaan aa' aja kali" hmm.. yah, mungkin cuma perasaan gw. tapi suaranya ga ilang2! akhirnya gw manggil suster buat kedua kalinya gw bilang "sus, kaya ada orang di balkon, tolong liatin dong sus" suster yang dateng adalah suster berbeda, dia nyalain lampu, terus maju 2 langkah, pelanga pelongo terus bilang "ngga ada siapa2 kok a', perasaan aja kali" hmm... beberapa menit kemudian tu suara ga ilang juga. gw manggil suster dan ngotot kalo ada suara dan sumbernya dari balkon. suster ke tiga ini orang yang berbeda juga dan dia juga ngotot kalo dibalkon ga ada siapa2 padahal dia cuma bergerak dua langkah dari kasur gw. yah mana keliatan sus!? akhirnya karna gw penasaran dan kesel, ditambah dengan sms HM yang memanasi gw buat ngecek ke balkon, gw akhirnya turun kasur dan ngecek ke balkon. ternyata bener, disana lagi ada ibu2 telpon2an pake hape (nampaknya) dengan suara sayu dan nangis tersedu. yah, yang gw perhatiin mah, kakinya napak. jadi gw berasumsi kalo tu ibu2 adalah ibu2 yang nungguin pasien tetangga gw. setelah berasumsi demikian, gw balik ke kasur dengan tenang dan gw langsung tertidur dengan sms HM yang terakhir kayanya belom dibales. duh, maaf yan HM...
besok paginya, gw ngobrol2 sama pasien sebelah gw. gw iseng nanya "bapak, semalem ibu yang nungguin kenapa nangis?" tu bapak2 jawab dengan tenang "ibu yang mana? semalem saya ngga ditungguin kok. saya sendiri semalem." sontak gw merinding. asli ga bohong, gw merinding! gw tegang! kalo tu bapak2 ga ditungguin, ibu2 yang dibalkon semalem siapa? gmn caranya dia bisa nyampe situ? ini lantai 2, tinggi balkon paling ngga 5 meter dari tanah! asli gw ga bisa berkata2 lagi! semalem emang gw cuma ngeliat tu ibu2 dari samping, mukanya ga keliatan, gw juga ga ngebuka pintu balkon, gw cuma ngintip dari jendela. ngga kebayang deh gw dibawa terbang kemana kalo gw iseng buka pintu balkon ato nyapa tu ibu2...
pagi itu juga gw minta pulang ma dokter. demam gw emang udah ga kumat2 si. tapi alesan utama gw minta dirawat dirumah bukan itu. gw ngeri kalo ibu2 yang semalem gelayutan di tiang tirai gw. mana tetangga gw juga udah pulang. pokonya gw mesti pulang hari itu juga!
belakangan ini, temen2 gw juga lagi dirundung masalah. HM dan HI kalo gw sapa di YM ato sms, bawaannya bete mulu. gw tau si masalah mereka. yah, mungki karna mereka mah udah lebih gede jadi lebih banyak kepentingan pribadi dan ego dalam tim. gw si masih anak kecil berkorban ini itu juga masi ga masalah. tapi mungkin lain halnya buat mereka. yang gw sesali banget adalah, saat mereka lagi dirundung masalah, gw malah sakit. gw ngga bisa bantu apa2. gw ngerasa jadi temen yang sampah. mungkin nanti setelah gw fit dan siap beraktifitas, gw bisa bantu mereka. bertahanlah HM dan HI dan semua orang lain nya. tiap pintu pasti ada kuncinya kok. asal kuncinya ga dikasi ke de taka sebelum dibikin serep aja... :P
oiya, gara2 sakit ini juga, gw batal jadi senator dan kabarnya sampe sekarang HME masih ga punya senator. wew... maafkan saya wahai orang2 yang telah percaya kepada saya. musibah tu kaya rejeki, kaga bisa ditolak... semoga setelah ini saya bisa ada manfaatnya lagi buat HME..
Selasa, 26 Januari 2010
cinta itu mengenai perasaan. dan hidup itu butuh logika. dan segalanya ngga bisa dipaksain.
banyak banget yang mau gw ceritain sekarang.
sumpah.
mulai dari kepala gw yang sampe tepat saat ini masih berasa di awang2, road trip ke ujung barat jawa, kejelasan gw dan "P", sampe kenyataan gw mesti ngulang medan.
waw...
Buat gw, ada dua hal yang bisa jadi obat dari keadaan sendi2 ngilu, mata perih, dan kepala melayang2 : maen game atau tidur. tapi dari tadi gw maen game, malah tambah pusing, dan semua posisi tidur tuh udah ngga enak. akhirnya gw mencoba buat nulis disini. ternyata cukup manjur. mungkn karna gw juga ngerasa cukup bersemangat buat nulis disini. gw ngga ngerti si sebenernya kenapa tiba2 tubuh gw ngga bersahabat kaya gini. dugaan gw si gara2 gw kualat. kemaren dua orang temen gw udah mulai keabisan energi dan gw nyuruh mereka makan banyak banget dengan ngasi jatah makan gw ke mereka. hmm, sebenernya itu juga karna gw udah makan banyak sebelumnya. banget malah. dan menurut pengamatan mata gw, mereka harus diselamatkan sebelum sakit beneran. hehe tau2 malah gw yang drop.. yah, gapapalah, kalo gw yang drop mah paling cuma butuh tidur atau nulis di blog.. :p hmm... semoga cuma gw yang drop, semoga mereka berdua baik2 aja diluar sana.
salah satu dugaan gw juga, adalah karna semalem gw tidur cukup malam. yah, tadi malem si gw emang mesti tidur malem. karna gw harus nyelesein urusan gw dengan "P". hmm... akhirnya tadi malam gw membuat sebuah keputusan untuk menyudahi apapun yang ada antara gw dan "P". sebelumnya, yang gw harapkan adalah : berhubungan aja tanpa tekanan dan mungkin suatu saat kita akan menemukan titik dimana kita yakin terhadap satu sama lain. tapi ternyata kenyataannya ngga gitu. "P" bener2 berharap dan intensif sedangakan gw masih polos dan cuek. jujur gw tertekan. gw ngerasa bersalah. gw ngerasa mainin anak orang. dan gw ngga suka keadaan kaya gini. gw ga mau jadi penjahat. gw cuma pengen membuka diri gw terhadap dunia dan menikmatinya. gw ga pengen buru2. gw ga pengen intensif saat gw masih polos.
gw tipe cowo yang siap ngasi apapun dan ngusahain semampu gw untuk pasangan gw. gw tipe cowo yang akan memegang erat sebuah komitmen. tapi, gw ga mau memaksakan diri untuk memulai itu semua. gw lebih menikmati kalo semuanya terjadi karna mengalir. mengalir aja. cinta itu mengenai perasaan. dan hidup itu butuh logika. dan segalanya ngga bisa dipaksain. jadi menurut gw, yang terbaik adalah biarkan secara perlahan. toh gw yakin segala akan menjadi secepat kilat setelah kita yakin terhadap satu sama lain.
jujur, mungkin gw bohong kalo sekarang gw bilang hati gw kosong. ngga. bukan "V". gw bisa pastikan kalo gw udah lepas dari bayang2 "V". gw yakin kalo suatu saat gw ketemu "V", gw akan bisa tersenyum iklas layaknya seorang pengemudi motor tanpa helm senyum ke pak polisi. (-.-!) ngga2, salah analogi, selayaknya seorang ican senyum kepada salah seorang teman smp nya. tanpa beban. jujur, gw belajar banyak hal dari kisah gw dengan "V". menerima kekurangan. menyikapi perbedaan. merencanakan masa depan. menghargai kepentingan dan kebutuhan. membedakan keperluan dan urgensi. menjaga cinta dengan perasaan namun tetap hidup dibawah logika. dan banyak lainnya. gw harus banyak berterimakasih sama "V". balik lagi, sayangnya, bukan "P" juga yang ada di hati gw. ditambah lagi, sekarang logika gw lebih dipenuhi oleh tanggung jawab gw untuk kuliah, ngejagain marda, menuhin janji sama javier, dan belajar bahasa jerman. gw bener2 lagi ga bisa nyondongin diri ke "P". jadi, daripada semuanya berlarut2 lebih baik kita lupakan semuanya.
lagipula, "P" tuh udah dapet sebuah tawaran balikan dari mantannya dan sebuah tawaran jadian dari temen sekampusnya. kenapa mesti gw!? gw bukan orang hebat. indeed, gw mah sampah. gw ngga lebih baik dari siapapun, cuma lebih pede aja.. :p mungkin dengan membuat keputusan kaya gini gw sama sekali ngga bersyukur. tapi gw yakin, cinta itu mengenai perasaan dan hidup itu butuh logika. dan segalanya ngga bisa dipaksain. gimanapun juga, gw cowo. gw mesti tegas ngambil keputusan dan mesti siap sama konsekuensinya.
beberapa hari yang lalu, gw jalan ke ujung genteng sama temen2 gw. waw. it was nice! NICE! yang hebat dari ujung genteng adalah ada air terjun di daerah pantai. dan yang lebih hebatnya, gw baru tau mengenai air terjun itu setelah gw sampe HME lagi. (-.-!) duuuhhh..... kenapa si kuliah mesti cepet2... minggu depan kek... gw baru aja beradaptasi dengan ujung genteng, dan tiba2 puger bilang "kuliah mulai besok!". :-o dilema. yah paling ngga daerah panta kaya gitu mengingatkan gw pada masa kecil gw waktu di aceh. gw inget banget, pantai berombak, pasir putih, pohon kelapa, tiker, dan, POPMIE! (dari jaman dulu popmie tu favorit semua milik bersama deh!) gw inget banget dulu gw tidur2an di pasir, bikin istana2an, berenang2. dulu bokap gw cuma punya mobil taft dan marda masih kecil. gw sama mba dea kerjaannya kejar2an. lomba nyari kerang dan keong. lomba bikin instana pasir. mba dea selalu menang. dia selalu dapet kerang yang bagus2, warna warni. istana pasirnya lucu2. dek marda juga sering ikutan. biasanya dia numpukin pasir diatas istananya mba dea. terus cerita2 sendiri. semua orang pasti ketawa kalo udah gitu. i miss those old times... dulu bokap gw cuma pegawai biasa. yang tiap sore bisa ngajak anak2nya main. yang tiap sabtu minggu bisa ngajak anak2nya ke pantai atau pulang ke kampung. dulu tetangga2 gw juga orang2 yang baik dan sangat bersahabat. om alan dan bunda, om arif dan ibu, om soleh dan tante yogas, bu irama, dan banyak lainnya. terakhir kali gw balik ke aceh, lhokseumawe udah jadi kota mati. gw sama sekali udah ngga ngerasain lagi kehangatan kaya dulu. ngga ada lagi kesederhanaan kaya dulu. semoga disuatu tempat, diluar sana, kehangatan dan kesederhanaan akan selalu terjaga. :)
soal medan, udahlah, ngga usah dibahas, pokonya semester ini gw akan dapet IP4!!! :D (bukan sesumbar, tapi berusaha menggapai rencana!)
ps: yah, di sini gw kembali menggunakan sensor, soalnya kemaren ada yang perotes si sama gw... :D tapi kalo javier sama puger mah gapapalah ga disensor...
Sabtu, 16 Januari 2010
Kamis, 14 Januari 2010
well, sebenernya banyak hal yang terjadi belakangan ini. gw runut dari yang paling awal deh.
hampir seminggu yang lalu putri ngajak gw buat nyoba sebuah hubungan sama dia. sebenernya gw ga keberatan. ngga ada salahnya memulai sebuah hubungan setelah venny tetep ngga mau mengulang hubungan dengan gw (dengan berbagai alasannya dia). yang bikin gw berat adalah punya status. buat gw, status itu adalah sebuah komitmen dan tanggung jawab. sebelum gw mengikat diri gw pada sebuah status, gw pengen gw bener2 "paham" lawan main gw, dan status itu harus punya dasar yang kuat. masalahnya, gw dan putri sekarang adalah dua orang yang hampir bisa dibilang "orang lain". putri ngga tau kegiatan gw, karakter gw, sifat gw, gaya hidup gw, pola pikir gw, dll. dan gw juga sama halnya dengan dia. itu yang membeuat gw ga mau punya status dulu sama dia walau gw emang ngga menutup diri dari sebuah hubungan. maksudnya ya jalan aja dulu, sebari saling mengenal, toh pada saatnya nanti gw dan dia akan tau kalo kami emang siap buat sebuah status atau kalo kami emang ngga bisa punya sebuah status. gw berusaha meyakinkan putri atas hal ini.
hampir seminggu yang lalu juga gw ngomong lagisama venny. jujur, selama ini selalu ada yang mengganjal di hati gw karna gw ngga nunjukin semua kenyataan sama dia. tapi kemaren akhirnya seluruh kebenaran terungkap. dan gw mengklarifikasi ke dia kalo dia ngga pernah pindah dari prioritas gw. selanjutnya purely terserah dia. gw cuma ngerasa ngganjel aja kalo venny sampe berpikir gw menurunkan dia dri prioritas gw atau gw mengesampingkan dia atau apalah. karna kenyataannya semua yang dulu pernah gw pikirin, dia selalu ada dalam pertimbangan gw. yah, percaya atau ngga mah terserah dia. gw juga ngga bisa ngasi bukti secara fisik, walau semua hal yang gw sebut gw rasa cukup logis sebagai bukti.
anyway, venny masih bersikukuh dengan pilihannya dia untuk ngga milih. gw ngga tau ini sekedar jawaban diplomatis didepan gw atau menghindari membuat gw merasa seperti "V" atau emang kenyataannya kaya gitu. yah, walaupun pilihannya dia sangat kontras dengan kenyataan kalodia sekarang lebih condong ke tofan which dia akui sendiri. things may not always make sense, that's why humans are given heart. well, venny si tetep ngotot ngga mau bilang kalo gw atau tofan pengganggu. gw si menilai berdsarkan kenyataan ajalah. kalo emang gw pengganggu yah gw mundur. gw juga ngga tau venny masi mengharapkan gw apa ngga. jawabannya dia tu abu2 banget. kaya asep knalpot panther gw. duh, udah musti di cek emisi lagi nih. yaudahlah, kalo emang mesti kaya gitu, gw juga bakal ngambil stance diplomatis. gimanapun juga, setiap bagian dari hidup ini enjoyable kok. the joy, the happiness, the pleasure, the good times, sweets, as well as the pain, agony, ache, troubles, and bitters. pas lagi seneng yah nikmatin aja hati lo di belai kebahagiaan. pas lagi sedih, yah nikmati aja tiap sayatan yang lo rasain di hati lo. seru lagi ngerasain dada lo berdegup kuat tapi lambat, perlahan. ngerasain di dalam paru2 lo kaya ada yang mau keluar, tajem, kaya ujung piso. oh yea baby... :p
beberapa hari yang lalu gw nemenin temen goethe gw survey taman di sekitaran cibeunying. thesisnya dia emang ngebahas soal pertamanan itu. gw baru pernah beberapa kali jalan di sekitar taman2 itu dan baru sekali masuk ke dalemnya, itu juga cuma sempet numpang ngadem. jadi kemaren tu yang kedua kalinya. suasana disana emang cukup enak buat nenangin diri. adem, lembab. yah, kalo aja ngga ada nyamuk dan orang telanjang bulet mandi di kali si gw mau sering2 kesana sekedar buat merefleksi diri. sejujurnya gw juga baru pertama mengobservasi taman disitu. kalo dibanding taman yang di medan si emang gw lebih milih taman di medan. yang bikin gw tercengan, disana ada sederetan taneman yang ditaro di botol aqua trus dijejerin jadi senkedan. ada juga taneman yang di taro di bungkis super pel, trus di taro di sekitar pohon. hasilnya lumayan si. yang gw notice, ini pasti relawan, dan waw, ternyata masih banyak relawan ya dibandung..
kayanya udah cukup banyak laporan gw hari ini. ade gw udah selesai masak tuh. walaupun gw abis kalap makan pecel ayam barusan, tapi kalo masakan ade gw juga biasanya cukup enak kok. nakam ulud ya!